Network
ZONABANTEN.com – Total 28 anak yang berusia antara 7 sampai 13 tahun akan mulai memasuki sekolah pada Senin 21 Maret 2022 mendatang di Sekolah Dasar Seoboo, Distrik Dong, menurut laporan The Korea Times.
Sebelumnya anak-anak Afghanistan di Ulsan tersebut, belum bisa bersekolah dikarenakan mendapatkan protes dari beberapa orang tua siswa Korea.
Namun, pada Jumat 18 Maret menurut kantor pendidikan setempat, telah mengizinkan anak-anak tersebut untuk memulai kehidupannya sebagai siswa di sekolah Korea.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Menjelang Laga El Clasico Real Madrid VS Barcelona
Keputusan tersebut masih mendapatkan protes dari beberapa orang tua siswa, menurut pejabat pendidikan setempat mereka membutuhkan waktu dalam memperbaiki hal tersebut.
“Kami akhirnya dapat menetapkan tanggal masuk setelah beberapa pertemuan dengan orang tua. Tetapi beberapa dari mereka masih memprotes, mengatakan bahwa anak-anak Afghanistan harus menerima pendidikan di fasilitas yang terpisah. Kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah ini,” kata seorang pejabat dinas pendidikan setempat, dikutip dari The Korea Times.
Anak-anak tersebut berasal dari Afghanistan yang meninggalkan negaranya akibat konflik dengan Taliban yang mengambil alih negara mereka.
Anak-anak “Kontributor khusus Afghanistan” tiba di Korea pada Agustus lalu setelah proses evakuasi, dan menetap di kota pelabuhan tenggara Ulsan pada Februari segera setelah orang tua mereka mendapatkan pekerjaan.
Kantor pendidikan Ulsan telah mengumumkan anak-anak tersebut akan ditawarkan program pendidikan terpisah tergantung pada bahasa mereka.
Para siswa tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok tingkatan berdasarkan bagaimana kemampuan Bahasa Korea, dengan masing-masing kelas memiliki wali kelas dan dua tutor bahasa Korea.
Baca Juga: Anda Penerima Manfaat Bansos PBI Maret 2022? WAJIB TAHU, Ternyata Bukan Uang Tunai yang Didapat Loh
Dana yang dianggarkan pada para siswa Afghanistan ini sebesar 75 juta won yang dialokasikan untuk melaksanakan pendidikan mereka nantinya.
Namun, informasi apakah anak-anak Afghanistan tersebut akan belajar di kelas yang sama dengan anak-anak Korea lainnya belum bisa dipastikan dikarenakan otoritas pendidikan setempat belum memberikan rincian atas rencana mereka.***
