Ngeri! Puisi ini Bisa Bikin Pembacanya Menderita Nasib Buruk

- 3 Maret 2022, 16:19 WIB
Ilustrasi nasib buruk./Pixabay
Ilustrasi nasib buruk./Pixabay /

ZONABANTEN.com – Selain terkenal akan kemajuan teknologi dan budaya yang kental namun dapat dengan fleksibel dilestarikan tanpa lekang oleh waktu, Jepang juga dikenal dengan segudang cerita menakutkan dari seluruh penjuru negeri.

Salah satunya adalah puisi yang dibuat oleh seorang penyair bernama Yaso Saijo.

Saijo adalah seorang penyair asal Jepang yang lulus dari Universitas Sorbonne, Paris, Prancis. Ia tinggal di Prancis dan bekerja sebagai seorang profesor di negara tersebut.

Karya-karya dari Saijo pun memang berfokus kepada anak-anak, yang berdasarkan simbolisme aneh dan rangkaian kata yang membuat pembacanya merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Rusia Diprediksi akan Menjatuhkan Bom Nuklir di Dekat Inggris

Dalam berkarya, Saijo dipengaruhi oleh seni, sastra, serta sejarah Prancis.

Puisi yang dibuat oleh pria kelahiran Shinjuku, Tokyo, 15 Januari 1892 itu berjudul ‘Tomino no Jigoku’ atau ‘Nerakanya Tomino’.

Dikutip ZONABANTEN.com dari GaijinPot, dikabarkan bahwa puisi ini ditulis pada tahun 1919, setelah Saijo kehilangan keluarganya pada perang dunia pertama.

Puisi ini mengisahkan seorang anak laki-laki yang menjalani kehidupan yang sengsara dan bernuansa seram hingga mengerikan.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa anak di dalam puisi tersebut membunuh kedua orang tuanya.

Baca Juga: Update Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, Kamis 3 Maret 2022, Kasus Baru 4.046, Sembuh 5.345

Akibat dari perbuatannya, Tomino dihukum di neraka yang paling dasar, dikhususkan untuk mereka yang melakukan perbuatan keji seperti pembunuhan.

Orang lain pun juga mengartikan puisi ini tentang perang atau kekerasan terhadap anak.

Lalu katanya, mereka yang membaca puisi ini dengan sangat kencang, akan mengalami penderitaan yang pahit seumur hidup.

Malah, ada juga yang mengatakan bahwa membaca puisi tersebut dengan sangat kencang bisa membunuh pembacanya.

Terlepas dari apapun makna asli dari puisi tersebut, orang-orang yang membacanya, terlebih dengan nada yang kencang, melaporkan bahwa mereka mengalami gejala seperti sakit kepala hingga penyakit yang parah sekalipun.

Baca Juga: 6 Strategi Mencintai Diri Sendiri, Jika Kamu Akhirnya Siap Menerima Diri Sendiri

Pada 1974, seorang sutradara film bernama Shuji Terama, merilis film yang dibuat berdasarkan puisi nerakanya Tomino tersebut.

Film tersebut berjudul ‘Den-en ni Shisu‘ atau berarti ‘Meninggal di negeri sendiri‘.

Tak lama setelah film itu dirilis, Terama meninggal karena penyakit hati, menyebabkan rumor betapa ‘mengerikannya‘ puisi ini menjadi semakin kuat.

Tapi, dikatakan bahwa pemicu terbesar dari maraknya rumor tentang puisi tersebut adalah novel berjudul ‘Kokoro wa Korogaru Ishi no you ni‘, atau berarti ‘Hati ku bagaikan batu yang berguling-guling‘ yang ditulis oleh Inuhiko Yomota, pada tahun 2004.

Baca Juga: Girl Group NMIXX Umumkan Nama Fandom Resmi, Ternyata Ini Artinya

Novel itu pun juga ditulis berdasarkan puisi nerakanya Tomino.

Dalam novel tersebut, Yomota menulis ‘Jika anda membaca puisi tersebut dengan kencang, anda akan menderita nasib sial seumur hidup,’.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Gaijinpot siakap keli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah