Konflik Memanas, China Peringatkan Warganya di Ukraina Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Serangan Rusia

- 24 Februari 2022, 17:49 WIB
Rusia mulai menyerang, China peringatkan warganya di Ukraina lakukan hal ini agar terhindar dari serangan Rusia. /Pixabay/SW1994
Rusia mulai menyerang, China peringatkan warganya di Ukraina lakukan hal ini agar terhindar dari serangan Rusia. /Pixabay/SW1994 /
 
ZONABANTEN. com - Kedutaan Besar China di Kyiv, Ukraina peringatkan warganya melakukan suatu 'kode' agar terhindar dari serangan militer Rusia.
 
Pada dini hari, Kamis 24 Februari 2022, Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina.
 
Dikutip dari laman Reuters, melalui darat, udara, dan laut, ini merupakan serangan terbesar yang dilakukan Rusia kepada satu negara di Eropa sejak Perang Dunia II.
 
 
Serangan militer Rusia dengan rudal terdengar ibukota Ukraina, Kyiv dan di dekat bandara utama, sirene pun meraung di seluruh kota menandakan ada bahaya.
 
Seorang warga di Kharkiv yakni kota terbesar kedua di Ukraina dan terdekat dengan perbatasan Rusia mengaku jendela-jendela di blok-blok apartemen bergetar akibat ledakan rudal yang menghujam terus-menerus. 
 
Kota itu dilanda kepanikan, warga Kharkiv berusaha melarikan diri secepat mungkin setelah adanya serangan dan tanda sirine yang berbunyi. 
 
Presiden Ukraina, Volodymur Zelenskiy mengatakan tujuan Vladimir Putin adalah untuk menghancurkan negaranya.
 
 
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Vladimir Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang," ucap Volodymur.
 
Untuk korban jiwa, Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina melaporkan sejauh ini sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka akibat serangan Rusia, kata seorang.
 
Akibat berjatuhannya korban jiwa, duta besar China di Kyiv meminta warga asli dari negaranya di Ukraina untuk berhati-hati.
 
Kedutaan China mengatakan agar warganya tetap tinggal di dalam rumah terlebih dahulu.
 
 
Selain itu bagi warganya yang terpaksa berpergian keluar rumah diharapkan agar menampilkan 'kode' dengan menggunakan bendera China di kendaraan mereka sebagai tindakan pencegahan agar tak jadi korban salah sasaran.
 
Kedutaan memerintahkan hal ini melihat situasi di Ukraina yang telah memburuk sehingga risiko bahaya meningkat dan berpotensi menjadi kekacauan.
 
"Bendera China harap dapat ditempelkan di tempat yang jelas di badan kendaraan," ucap kedutaan kepada setiap warga negara yang memutuskan untuk keluar.
 
 
Hal ini rupanya pernah dilakukan pada saat konflik militer Lebanon dengan Israel pada tahun 2006.
 
Personel diplomatik China dan keluarga mereka yang mengungsi dari kedutaan besar di Beirut telah menutupi kendaraan dengan bendera nasional China untuk menghindari menjadi sasaran secara acak.
 
China sejauh ini tidak memberi tahu warganya untuk mempertimbangkan meninggalkan Ukraina. 
 
 
Tak hanya itu, Kedutaan juga telah memperingatkan warganya pada awal-awal minggu ini untuk menyimpan kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan air sebagai pasokan dikala keadaan darurat.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x