Hacker Tipu 32 Pengguna OpenSea, NFT Senilai Rp24 Milyar Raib

- 22 Februari 2022, 14:06 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas. atura yang tidak jelas membuat perang dunia maya lebih mungkin terjadi.
Ilustrasi hacker atau peretas. atura yang tidak jelas membuat perang dunia maya lebih mungkin terjadi. /TheDigitalArtist/Pixabay

ZONABANTEN.com - Seorang Hacker atau peretas telah melakukan serangan phising menipu 32 pengguna situs OpenSea.

Hacker tersebut melakukan peretasan pada Sabtu, 19 Februari 2022 di platform marketplace Non-fungiable Token (NFT) terbesar di internet, OpenSea.

254 NFT dari 32 pengguna OpenSea yang dicuri oleh Hacker tersebut ditaksir senilai Rp24 Milyar.

Baca Juga: Cypto dan NFT Diprediksi Tak Akan Berkelanjutan Karena Alasan Ini Menurut Pakar: Berhubungan Dengan Web3

Dilansir ZONABANTEN.com dari situs Gizmodo pada Selasa, 22 Februari 2022, OpenSea mengatakan bahwa peristiwa tersebut sedang dalam penyelidikan.

Lebih lanjut OpenSea mencoba meyankinkan semua penggunanya bahwa aman untuk mencetak, membeli, mendaftar, dan menjual NFT di OpenSea.

Salah satu pendiri dan CEO OpenSea Devin Finzer mengungkapkan bahwa peretas telah menipu korban untuk menandatangani muatan berbahaya yang mengizinkan transfer NFT mereka ke para peretas secara gratis.

Ia kemudian menjelaskan bahwa OpenSea tidak tahu di mana phising itu bisa terjadi. Menurutnya, serangan tersebut tampaknya dilakukan dari luar OpenSea.

Baca Juga: Baca Al-Quran di Luar Angkasa, Pangeran Arab Saudi Jadi Muslim Arab Pertama yang Terbang dengan NASA

Serangan itu terjadi selama migrasi OpenSea ke Sistem Smart Contract Wyvern yang baru, yang dimulai pada hari Jumat dan akan selesai pada 25 Februari.

Dalam sebuah postringan Twitternya, Finzer mengatakan bahwa pembobolan yang dilakukan pada akhir pekan lalu bukan pada situs OpenSea itu sendiri.

Terkait migrasi smart contract ke sistem Wyvern yang baru, Finzer memastikan bahwa hal tersebut sudah dipastikan aman.

“Kami secara aktif bekerja dengan pengguna yang itemnya dicuri untuk mempersempit sekumpulan situs web umum yang berinteraksi dengan mereka yang mungkin bertanggung jawab atas tanda tangan berbahaya tersebut,” kata Finzer pada hari Minggu, 20 Februari 2022.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup Kapan? Ini Prediksi Jadwal Penutupan dan Pengumuman Kelolosan

“Kami akan terus mengabari Anda saat kami mempelajari lebih lanjut tentang sifat sebenarnya dari serangan phishing.” tutupnya.

Sementara itu Nadav Hollander selaku CTO OpenSea menyampaikan, setidaknya ada 32 pengguna OpenSea yang memiliki NFT telah tercuri dalam waktu yang singkat.

Hollander pun menyangkal bahwa serangan tersebut terkait dengan migrasi ke sistem smart contract yang baru Wyvern.

Meskipun serangan itu tampaknya terjadi di luar OpenSea, Hollander menambahkan perusahaan itu secara aktif membantu pengguna yang terkena dampak dan mendiskusikan cara untuk memberi mereka bantuan tambahan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Gizmodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x