Kim Jong Un Ucap Bersama dengan China Akan Melawan Ancaman Militer Amerika Serikat

- 22 Februari 2022, 11:11 WIB
Kim Jong Un sebut perkuat hubungannya dengan China sehingga bisa melawan ancaman militer Amerika Serikat. /Reuters
Kim Jong Un sebut perkuat hubungannya dengan China sehingga bisa melawan ancaman militer Amerika Serikat. /Reuters /

ZONABANTEN.com - Kim Jong Un pemimpin Korea Utara berjanji memperkuat kerja sama dengan China dan bersama-sama melawan ancaman dan kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat dan sekutunya, dikutip dari CNA, Selasa 22 Februari 2022.

China telah menjadi satu-satunya sekutu utama Korea Utara sejak keduanya menandatangani perjanjian pada tahun 1961.

"Melalui kerja sama strategis Korea Utara dan China bersama-sama memerangi ancaman militer AS," ujar Kim Jong Un dalam sebuah catatan baru kepada Presiden China, Xi Jinping.

Pesan itu disampaikan kepada Xi Jinping dalam beberapa hari terakhir upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin Beijing, Minggu 20 Februari 2022.

Baca Juga: Baca Al-Quran di Luar Angkasa, Pangeran Arab Saudi Jadi Muslim Arab Pertama yang Terbang dengan NASA

"Korea Utara dan China memperkuat kerja sama dan persatuan strategis untuk menghancurkan kebijakan bermusuhan dan ancaman militer Amerika Serikat dan para pengikutnya yang tidak terselubung dan membela dan memajukan tujuan bersama sosialisme,” ujar Kim dilaporkan kepada Xi.

Menurut satu surat kabar dari Korea Utara, Rodong Sinmun, Kim Jong Un berharap semakin kuatnya hubungan negaranya dengan China, agar menjadi negara yang tidak mudah untuk dihancurkan dan aktif berkontribusi pada pembangunan dunia yang damai dan berkembang.

Namun masih belum diketahui secara pasti dan merinci dengan cara apa kedua negara bekerja sama untuk melawan Amerika Serikat secara militer.

Sebelumnya kerja sama militer terkait pembangunan dengan Korea Utara dilarang oleh sanksi PBB yang sudah disetujui oleh China.

Pelarangannya yakni Korea Utara tidak boleh memberi atau menerima pelatihan teknis, layanan, atau bantuan terkait dengan penyediaan, pembuatan, pemeliharaan atau penggunaan rudal, senjata nuklir dan bahkan senjata ringan.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup Kapan? Ini Prediksi Jadwal Penutupan dan Pengumuman Kelolosan

Namun, kedua negara telah bertukar delegasi militer dalam beberapa tahun terakhir dan resolusi sanksi tidak melarang kedua belah pihak untuk membahas strategi militer.

Kim Jong Un juga sempat mengucapkan selamat atas kesuksesan Xi Jinping dalam perhelatan Olimpiade Beijing 2022 pada awal Februari lalu ditengah maraknya negara Barat yang mengancam China akibat pelanggaran hak asasi manusia di negaranya.

Korea Utara tidak berpartisipasi dalam pertandingan Beijing setelah Komite Olimpiade Internasional memberikan sanksi sebab sebelumnya Korea Utara secara sepihak menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Kim Jong Un menyalahkan pandemi Covid-19 karena mencegah partisipasinya dalam kedua acara tersebut.

Dimulainya Olimpiade bulan ini juga mengakhiri rekor uji coba rudal Korea Utara, tetapi pengujian itu bisa dilanjutkan kembali sebab negara itu tengah bersiap merayakan hari libur dan peringatan besar pada bulan April.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: CNA NK News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x