Keakuratan Tes Antigen Dipertanyakan di Korea, Ada Apa?

- 19 Februari 2022, 18:34 WIB
 Keakuratan Tes Antigen Dipertanyakan di Korea, Ada Apa?/Pexels/shutter_speed
Keakuratan Tes Antigen Dipertanyakan di Korea, Ada Apa?/Pexels/shutter_speed /
 
ZONABANTEN.com - Dilansir dari Korea Times, keakuratan alat tes antigen Covid-19 diragukan karena semakin banyak orang mendapat tes negatif palsu usai menggunakan alat tes tersebut.

Rendahnya akurasi dari tes antigen cepat itu menimbulkan kekhawatiran.

Hal itu disebabkan lantaran pasien tanpa gejala yang dites negatif menggunakan alat tes antigen itu dapat menyebarkan virus dan memicu penyebaran infeksi tanpa disadari.
 
Baca Juga: Sofia Jirau, Wanita Down Syndrome Pertama yang Jadi Model Victoria Secret

Pasalnya, kasus harian Covid-19 di Korea menyentuh lebih dari 100.000 kasus baru dalam dua hari sejak Jumat, 18 Februari 2022 hingga hari ini, 19 Februari 2022.

Di bawah skema pengujian baru yang ditetapkan pada 3 Februari, tes PCR hanya disediakan untuk kelompok berisiko tinggi saja.

Tes PCR disediakan untuk lansia 60 tahun ke atas, orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19, atau orang dengan catatan dokter yang perlu tes berbasis lab.

Masyarakat di luar kelompok itu dapat mengikuti tes PCR setelah dinyatakan positif pada tes antigen cepat.
 
Baca Juga: Bulu Kucing Bisa Berubah Warna? Ketahui Penyebab Serta Penjelasannya Berikut

Menurut Korean Society of Diagnostic Laboratory Medicine, sensitivitas tes antigen ditemukan kurang dari 50 persen ketika digunakan oleh tenaga medis.

Sementara itu, ditemukan sensitivitas kurang dari 20 persen saat dilakukan oleh masyarakat umum atau mandiri.

Penelitian menunjukkan bahwa tes cepat antigen mungkin gagal dalam mendeteksi virus Omicron pada hari pertama terpapar.

Sementara itu, pemerintah berharap penggunaan alat tes mandiri itu tidak dapat dihindari lantaran kasus Omicron yang terus tinggi dan negara tidak mampu melakukan tes PCR besar-besaran.
 
Baca Juga: Apakah Sering Buang Air Kecil di Malam Hari Berbahaya? Simak Penjelasan Medisnya!

Berdasarkan hal itu, para ahli menyatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih berupaya dalam meningkatkan kapasitas tes PCR terlebih dahulu.

"Kami telah mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan stok untuk tes PCR selama dua tahun terakhir, karena tes itu akan diperlukan dalam situasi pandemi selain virus Covid-19," ujar Lee Hyuk Min, profesor kedokteran laboratorium di Universitas Yonsei, seperti dikutip oleh surat kabar harian The Kyunghyang Shinmun.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x