Longsor dan Gempa Kubur Satu Desa di Filipina, Ribuan Orang Tewas Termasuk Satu Sekolah pada 17 Februari 2006

- 17 Februari 2022, 12:02 WIB
Longsor dan Gempa Kubur Satu Desa di Filipina, Ribuan Orang Tewas Termasuk Satu Sekolah pada 17 Februari 2006. /Tangkapan layar Natural Hazards and Earth System Sciences/SG Evans
Longsor dan Gempa Kubur Satu Desa di Filipina, Ribuan Orang Tewas Termasuk Satu Sekolah pada 17 Februari 2006. /Tangkapan layar Natural Hazards and Earth System Sciences/SG Evans /
ZONABANTEN.com - Bencana tanah longsor dan gempa telah mengubur satu desa di kota St Bernard di Provinsi Leyte Selatan, Filipina.
 
Ribuan orang menjadi korban jiwa dalam bencana yang terjadi pada 17 Februari 206 itu. Di antaranya, termasuk para siswa dan guru di satu sekolah.
 
Bencana tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat itu tepatnya terjadi di Barangay Guinsaugon sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat.
 
Ketika itu, kelas sedang berlangsung saat tanah longsor melanda hingga mengubur sekolah yang berada di desa tersebut.
 
 
Setelah lebih dari 30 menit, tanah longsor itu pun disusul oleh gempa bumi berkekuatan 2,6 Skala Richter, dilansir Manila Bulletin pada 2021.
 
Lebih dari 240 anak sekolah beserta guru sekolahnya termasuk dalam daftar korban jiwa yang mencapai 1.126 orang tewas akibat bencana tersebut.
 
Sekitar 80 wanita juga diyakini terperangkap di dalam Aula Barangay, saat mereka merayakan ulang tahun kelima Asosiasi Kesehatan Wanita Guinsaugon.
 
Bencana tanah longsor itu sendiri dipicu oleh hujan lebat terus menerus selama lebih dari dua minggu di wilayah tersebut.
 
 
Tanah longsor berasal dari zona kerusakan sesar Filipina, di mana kemudian juga disusul dengan guncangan gempa bumi.
 
Pada Januari 2020, Gubernur Leyte Selatan Roger Mercado mengajukan RUU yang menyatakan tanggal 17 Februari setiap tahun sebagai "Hari Guinsaugon".
 
Itu dilakukan untuk mengenang para korban tanah longsor pada tahun 2006 tersebut. Mercado telah mendorong pengesahan RUU tersebut sejak 2017.
 
Di bawah House Bill No. 5938, anggota parlemen Visayan juga berusaha menetapkan Hari Guinsaugon sebagai hari libur khusus non-kerja di provinsi itu.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: mb.com.ph


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x