Miris! Laporan Pemerkosaan di Ethiopia, Membuat Wakil Sekjen PBB hampir Menangis

- 12 Februari 2022, 17:51 WIB
Ilustrasi bendera Ethiophia.
Ilustrasi bendera Ethiophia. /Pixabay/jorono

ZONABANTEN.com - Amina J. Mohammed, selaku Wakil Sekretaris Jenderal PBB mengungkapkan pada Jumat 11 Februari 2022, bahwa ia sangat terguncang oleh laporan pemerkosaan dari wanita di Ethiopia, yang ia gambarkan sebagai "mimpi buruk Anda."

Dilansir dari hasil wawancara melalui Reuters di New York, sehari setelah kembali dari Ethiopia, Amina menyampaikan dia hampir menangis ketika mendengar apa yang dialami para wanita itu, termasuk pemerkosaan geng dan pemerkosaan di depan anak-anak.
 
Ia meminta pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan terhadap perempuan dan menceritakan pemandangan kelaparan di negara yang dilanda krisis.
 
"Dalam mimpi buruk Anda, Anda tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada para wanita di Ethiopia," ujarnya terkait kunjungan yang sangat emosional tersebut. "Ini akan menjadi proses penyembuhan seumur hidup bagi banyak wanita dan anak-anak di Ethiopia."
 
 
Perang yang meletus di Tigray, Ethiopia pada November 2020, mengadu Pemerintah Ethiopia dan sekutunya, termasuk pasukan Afar melawan pasukan yang setia kepada Tigray People's Liberation Front (TPLF), yang mengendalikan wilayah tersebut.
 
Berdasarkan hasil dari penyelidikan bersama PBB di Ethiopia yang diterbitkan pada November lalu, semua pihak yang sedang berperang dalam perang tersebut, melakukan pelanggaran yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Dalam laporan tersebut menuduh semua pihak menyiksa dan membunuh warga sipil, melakukan pemerkosaan berkelompok dan melakukan penangkapan atas dasar etnis.
 
"Semua orang harus disalahkan, mereka dilakukan melintasi perbatasan dan wilayah," ujar Amina pada Jumat 11 Februari 2022. "Tanpa bayangan keraguan, keadilan dan akuntabilitas harus dimiliki."
 
Pemerintah setempat menyampaikan bahwa telah mengadili tentara individu, walaupun tidak memberikan rincian, ketika itu TPLF mengatakan tentara yang terbukti bersalah akan dihukum.
 
Konflik juga diperparah oleh kekeringan, yang telah menyebabkan beberapa ratus ribu orang di Tigray menderita kelaparan.
 
"Saya melihat kelaparan," ucap Amina. " Jelas ada kekurangan gizi, banyak, banyak, banyak penyakit."***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x