Penasihat AS Desak Warganya 'Cabut' dari Ukraina: Sebelum Olimpiade Beijing Serangan Rusia Bisa Terjadi

- 12 Februari 2022, 13:55 WIB
Jake Sullivan penasihat keamanan nasional AS desak warganya segera keluar dari Ukraina bahkan sebelum Olimpiade Beijing 2022 berakhir. /Pexels/Andrea Picquadio
Jake Sullivan penasihat keamanan nasional AS desak warganya segera keluar dari Ukraina bahkan sebelum Olimpiade Beijing 2022 berakhir. /Pexels/Andrea Picquadio /

ZONABANTEN.com - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan pada Jumat 11 Februari 2022 bahwa warga Amerika Serikat yang berada di Ukraina untuk segera pergi.

Jake melihat walaupun pasukan Rusia belum bergerak menuju perbatasan Ukraina dan Rusia juga bersikeras mereka hanya melakukan latihan, namun, ia berpendapat pasukan Rusia diposisikan sedemikian rupa untuk menyerang ke arah Kyiv, Ukraina.

"Kami tidak memiliki bukti bahwa Putin telah membuat keputusan tapi AS telah memantau pengerahan pasukan Rusia dan terdeteksi dalam beberapa hari terakhir yang meningkatkan kekhawatiran bahwa serangan akan datang," ujarnya.

Baca Juga: TNI Luar Biasa, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Diperkuat 36 Pesawat Tempur Rafale Buatan Prancis

Sullivan tidak bisa memprediksi kapan serangan militer Rusia mungkin terjadi namun ia mengaku serangan bisa saja datang setelah Olimpiade Beijing berakhir.

“Setiap orang Amerika di Ukraina harus pergi sesegera mungkin, dan dalam hal apa pun, dalam 24 hingga 48 jam ke depan. Ini bisa dimulai selama Olimpiade meskipun banyak spekulasi bahwa itu hanya akan terjadi setelah Olimpiade,” tambahnya.

Penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2022 dijadwalkan berakhir pada Minggu, 20 Februari.

Melansir dari situs NPR, invasi Rusia kemungkinan akan dimulai dengan pemboman udara dan serangan rudal yang diikuti dengan serangan gencar di darat yang bisa memotong jalur udara, kereta api dan jalan raya.

Baca Juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP Hari Kedua Sesi Pertama, Alex Rins Geser Posisi Pol Espargaro

"Jika bersikeras tinggal siap-siap untuk menanggung risiko, tanpa jaminan bahwa akan ada kesempatan lain untuk pergi dan tidak ada prospek evakuasi militer AS jika terjadi invasi Rusia," ucap Jake.

Sullivan mengatakan dia tidak bisa memprediksi seberapa terbatas atau ekspansifnya invasi militer Rusia ke Ukraina.

"Kami tidak dapat menentukan hari kapan dan jamnya, tapi apa yang bisa kami katakan adalah bahwa ada prospek yang kredibel bahwa aksi militer Rusia akan terjadi bahkan sebelum akhir Olimpiade," ucapnya.

Sementara itu, seorang pejabat pertahanan mengkonfirmasi kepada media NPR bahwa Departemen Pertahanan AS akan mengirim tambahan 3.000 tentara ke Polandia dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Heboh! Pernah Melayani, Pangeran Inggris Andrew Dituduh Hama Seks Oleh Terapis Pijatnya

Selain penanambahan 3.000 tentara AS, sekitar 8.500 tentara lain sudah dalam siaga tinggi untuk dikerahkan ke Eropa jika diperlukan.

Pasukan AS di Polandia diharapkan membantu orang-orang Amerika yang telah meninggalkan Ukraina untuk mengantisipasi invasi, dan mereka tidak akan memainkan peran tempur apa pun di Ukraina.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah