Baca Juga: Ya Ampun! Lagi-lagi Ada Kasus Kekerasan Pada Anak di Jepang: Terjadi di 2 Daerah ini
"Kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina," kata Sullivan kepada wartawan.
"Kami berada di jendela ketika invasi bisa dimulai kapan saja," lanjutnya.
"Jika serangan Rusia di Ukraina berlanjut, kemungkinan akan dimulai dengan pemboman udara dan serangan rudal yang jelas dapat membunuh warga sipil tanpa memandang kebangsaan mereka," katanya.
Australia dan Selandia Baru menjadi negara terbaru yang mendesak warganya untuk pergi dari Ukraina sesegera mungkin.
Mereka bergabung dengan Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, dan Belanda. Israel mengatakan sedang mengevakuasi kerabat staf kedutaan.
Rusia menginginkan jaminan dari Barat, termasuk janji tidak akan ada penempatan rudal di dekat perbatasannya, tidak ada keanggotaan NATO untuk Ukraina, dan pengurangan infrastruktur militer aliansi.
Baca Juga: Perpanjang Kontrak, Formula 1 Akan Gelar Balapan di Bahrain Hingga 2036
Aliansi Barat menggambarkan tuntutan utama Rusia sebagai tuntutan non-starter.
Namun mereka bersedia untuk berbicara tentang kontrol senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan.