Luar Biasa! Mahasiswa Bantu Pecahkan Kasus Pembunuhan yang Terjadi 58 Tahun Lalu, Pelakunya Ternyata Pria Ini!

- 11 Februari 2022, 16:57 WIB
Sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 58 tahun lalu telah dipecahkan akibat bantuan seorang mahasiswa
Sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 58 tahun lalu telah dipecahkan akibat bantuan seorang mahasiswa /Pixabay/PublicDomainPictures./

ZONABANTEN.com – Setelah 58 tahun, sebuah kasus pembunuhan di Pennsylvania akhirnya terpecahkan oleh seorang mahasiswa.

Marise Ann Chiverella, yang baru berusia 9 tahun, menjadi korban pembunuhan setelah terakhir terlihat pada pukul 8.10 pagi, tanggal 18 Maret 1964.

Tubuhnya ditemukan di lubang penambangan terbuka yang terletak di Hazle Township pada pukul 1 siang, sekitar tiga kilometer dari kediamannya. Gadis korban pembunuhan itu dianiaya dan diperkosa, sementara barang-barang yang ia bawa ke gereja ditemukan terletak dekat tubuhnya.

Baca Juga: Bercerita Melalui Foto serta Mainan, Toy Photography: Photography yang Simpel dan Bisa Dilakukan di Rumah Saja

Semenjak penemuannya pada tahun 1964, kasus pembunuhan tersebut tidak terpecahkan, bahkan ketika lebih dari 230 anggota departemen mencoba menemukan pelaku.

Namun kasus tersebut akhirnya menemukan titik terang, setelah seorang mahasiswa sekaligus ahli silsilah genetik, Eric Schubert, memberikan bantuannya.

Diketahui bahwa siswa Universitas Elizabethtown itu menghubungi polisi pada 2020 dan mengajukan diri untuk membantu penanganan menggunakan silsilah genetik, yang merupakan kombinasi antara pengujian DNA dengan penelitian silsilah tradisional.

Dengan teknik ini, dia berhasil menyusun sebuah silsilah keluarga yang kemudian membantu mereka untuk melacak pelaku.

Baca Juga: ‘Oppenheimer’ Karya Terbaru Christopher Nolan Bertabur Bintang

“Ini mungkin hal tersulit yang pernah saya lakukan sepanjang hidup saya," ucapnya kepada pers, seperti yang dilansir oleh Zonabanten.com dari New York Post. “Dan itu sangat berarti bagi saya karena saya bisa berada di tim yang bisa memberikan jawaban kepada keluarga Chiverella.”

Pembunuh dari Marise adalah James Paul Forte, seorang bartender yang meninggal karena kematian secara alami pada Mei 1980 lalu di umurnya yang ke-38. Penyebabnya diduga sebagai serangan jantung.

Setelah polisi menggali kuburnya dan melakukan penyelidikan terhadap jasadnya, ditemukan bahwa DNA miliknya serupa dengan DNA yang ditemukan di jas gadis kecil tersebut.

Baca Juga: Jokowi Bertemu dengan Seniman Tanah Air, Bicarakan Pertunjukan Seni Selama Covid-19

Di luar ini, James juga memiliki catatan kekerasan seksual lainnya, dan sempat ditahan akibat dugaan tersebut pada tahun 1974, 10 tahun setelah kematian Marise.

'Ini adalah hari yang sangat penting bagi departemen kami,' kata penyelidik utama Kolonel Mark Baron. "Meskipun butuh hampir 58 tahun untuk menyelesaikan kasus ini, saya pikir ini akan menanamkan harapan kepada keluarga para korban di seluruh negara bagian dan negeri.”

Ia juga menambahkan bahwa ini adalah kasus tertua keempat di negara itu yang diselesaikan dengan menggunakan silsilah genetik.

Baca Juga: Maraknya Praktik Pinjaman Online Ilegal, Mahfud MD: Tidak Ada Toleransi!

Keluarga Marise mengingatnya sebagai seorang anak pemalu yang bermimpi untuk menjadi biarawati.

'Kami memiliki begitu banyak kenangan berharga tentang Marise,' kata saudara perempuannya, Carmen Marie Radtke. “Pada saat yang sama, keluarga kami akan selalu merasakan kehampaan dan kesedihan oleh ketidakhadirannya.” ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: dailymail nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah