Remaja itu akhirnya melarikan diri ke negara Turki, tetapi kembali lagi ke negara asalnya setelah merasa sulit untuk hidup sendirian di negara lain.
Beberapa hari kemudian, Sajjad dan saudara laki-lakinya diduga mengikat tangannya dan memenggal kepalanya.
Tubuh Mona dibuang sebelum suaminya membawa kepalanya berjalan-jalan.
Seorang pejabat polisi mengatakan motif pembunuhan itu adalah "perbedaan keluarga".
Sajjad dan saudara laki-lakinya pun telah ditangkap. Tetapi tidak jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi.
Abbas Hosseini-Pouya, jaksa agung Ahvaz, ibu kota provinsi Khuzestan, mengatakan Mona telah mengirim foto dirinya kepada suaminya saat masih Turki, dan telah memicu “emosi negatif” dalam diri Sajjad.
Menurut Komite Perempuan di daerah setempat, kegagalan rezim ulama untuk mengkriminalisasi pembunuhan ini telah menyebabkan peningkatan bencana dalam pembunuhan demi kehormatan.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2019, rata-rata pertahunya sebanyak 375 hingga 450 pembunuhan terjadi di Iran dengan latar belakang demi kehormatan.