Update Covid-19 Global: Berapa Lama Omicron Bertahan di Permukaan Kulit dan Plastik?

- 8 Februari 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron.
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. /Pixabay

ZONABANTEN.com – Sekitar 2 dari beberapa varian virus Covid-19 telah terbukti lebih ganas dari para pendahulu mereka maupun varian lainnya.

Para ahli semakin sepakat mengenai fakta bahwa virus ini menyebar melalui udara.

Namun, salah satu studi terbaru mengungkapkan bagaimana evolusi dari varian Omicron membuatnya menjadi varian yang penyebarannya mendominasi.

Dikutip dari News.Co.Au, WHO pun juga menyebut selain melalui udara, sentuhan, dan keramaian, penularan Covid juga bisa terjadi setelah mata, hidung, dan mulut, terkena tangan yang menyentuh benda-benda atau permukaan yang terkontaminasi virus.

Baca Juga: Fakta dan Realita Pasien Omicron: Gejala ringan dan Masa Rawat Singkat

Seiring berjalannya waktu, kita sudah melihat berkurangnya usaha pencegahan Covid melalui sentuhan terhadap permukaan suatu benda atau tempat.

Fokus pencegahan pun kini lebih ditekankan pada penyebaran dari satu orang ke orang lainnya, serta penyebaran melalui udara.

Metode tersebut memang menggambarkan bahwa semakin banyak orang yang lebih paham akan semakin banyaknya cara virus Corona ini menyebar.

Tapi, pemahaman akan penyebaran melalui permukaan itu juga tetap penting untuk dimengerti.

Sebuah penelitian di Jepang, yang belum diulas oleh peneliti di negara lain tapi sudah dipublikasikan secara daring, menguji durasi bertahannya virus Corona di permukaan kulit dan plastik.

Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Apapun? Mungkin Anda Bisa Mencoba Cara Ini

Penelitian ini menyelidiki perbedaan antara virus Covid asli dari Wuhan, Tiongkok, beserta segala variannya, termasuk Delta dan Omicron.

Studi ini diklaim sebagai yang pertama dalam membandingan Omicron dengan yang lainnya secara berdampingan.

Hasilnya, peneliti melaporkan bahwa varian Covid bisa bertahan lebih lama di permukaan kulit dan plastik lebih lama dari virus Corona yang asli dari Wuhan.

Lebih spesifik, varian Omicron bertahan selama 193,5 jam di plastik atau benda yang terbuat dari plastik, serta 21,1 jam bertahan di permukaan kulit.

Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa durasi bertahannya Omicron pada permukaan plastik dan kulit sebagai penyebab penyebaran varian tersebut yang terus bertambah.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Perusahaan Farmasi Jepang Segera Ajukan Izin Penggunaan 'Obat Covid'

Para peneliti yang melakukan riset tersebut mewaspadai kemungkinan virus yang sudah menyusup keluar dari area pengumpulan sampel virus.

Kemungkinan lain yang mempengaruhi adalah cairan yang digunakan untuk mempersiapkan sampel kulit sudah terkontaminasi virus terlebih dahulu.

Sebagai tambahan, mereka sepakat bahwa mereka belum mengetahui alasan mengenai panjangnya durasi Omicron bertahan di suatu permukaan kulit maupun plastik.

Baca Juga: 5 Film Indonesia Terbaru yang Tayang 2022, Ada Kukira Kau Rumah, Akad, Hingga KKN di Desa Penari

Dan kelompok peneliti ini pun juga mencatat bila ‘hubungan antara jumlah virus yang ada di permukaan dan resiko penularan virus masih belum diketahui hingga saat ini.’.

Untuk saat ini, kelompok peneliti yang melakukan riset ini menyarankan untuk menganggap jangka waktu bertahannya virus di permukaan kulit dan plastik yang disimpulkan sebagai referensi.

Pemahaman tersebut akan tetap diingat hingga penelitian lebih lanjut menghasilkan pemahaman-pemahaman baru terkait hal-hal lain yang perlu diteliti.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Medical News Today News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x