5 Rudal Milik Korea Utara, Salah Satunya Terbesar Sejak 2017, Ini yang Bikin AS dan Korea Selatan Kasak-Kusuk?

- 6 Februari 2022, 20:17 WIB
5 Rudal Milik Korea Utara, Salah Satunya Terbesar Sejak 2017, Ini yang Bikin AS dan Korea Selatan Kasak-Kusuk?
5 Rudal Milik Korea Utara, Salah Satunya Terbesar Sejak 2017, Ini yang Bikin AS dan Korea Selatan Kasak-Kusuk? /PIXABAY/WikiImages
ZONABANTEN.com - Korea Utara melakukan uji coba terhadap lima rudal milik mereka sepanjang bulan Januari 2022, dilansir Reuters.
 
Korea Utara diketahui belum menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) atau senjata nuklir jarak jauh sejak tahun 2017 silam.
 
Namun, kini negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu telah melakukan uji coba setidaknya lima jenis rudal dalam sebulan terakhir.
 
Salah satu di antara rudal tersebut merupakan yang terbesar sejak 2017, dan telah ditembakkan oleh Korea Utara dalam uji coba belum lama ini.
 
 
 
Korea Selatan beberapa kali menanggapi uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara tersebut, karena kedua negara ini bertetangga.
 
Begitu pula Amerika Serikat (AS), tampaknya mulai kembali waspada dengan uji coba beberapa rudal yang dilakukan Korea Utara dalam sebulan terakhir.
 
Bahkan, para pejabat di Korea Selatan dan AS meyakini uji coba tersebut mengisyaratkan Korea Utara akan terus melanjutkan pengujian seperti itu.
 
Upaya yang dilakukan oleh Korea Utara itu tampaknya memastikan mereka memiliki sistem yang andal untuk mengirimkan hulu ledak nuklir.
 
Uji coba rudal sepanjang Januari 2022 ini dimulai dengan peluncuran "rudal hipersonik" baru, dan berlanjut dengan memasukkan rudal jelajah jarak jauh.
 
 
Kemudian, diikuti pula pengujian terhadap rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari kereta api dan bandara.
 
Semua uji coba ini menyorot perkembangan pesat dan kemajuan senjata senjata nuklir di Korea Utara di tengah upaya menghentikannya, terutama oleh AS.
 
Berikut lima rudal milik Korea Utara yang telah dilakukan uji coba sepanjang bulan Januari 2022, yang membuat AS dan Korea Selatan kasak-kusuk.
 
1. Rudal 'Hipersonik'
 
Korea Utara mengatakan telah menguji "rudal hipersonik" jenis baru pada 5 Januari 2022, dan yang kedua pada 11 Januari 2022 dihadiri oleh Kim Jong Un.
 
Senjata hipersonik sendiri diketahui biasanya terbang menuju sasaran pada ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik.
 
Kemampuannya diperkirakan dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).
 
Para analis mengatakan fitur utamanya bukanlah kecepatan, tetapi kemampuan manuvernya yang dapat membantu menghindari sistem pertahanan rudal.
 
Pejabat Korea Selatan mempertanyakan kemampuan rudal setelah tes pertama. Namun, tes kedua tampaknya telah menunjukkan kinerja yang lebih baik.
 
Analis mengatakan jika Korea Utara dapat menyempurnakan senjatanya, itu akan mewakili potensi peningkatan besar dalam kekuatan serangan terhadap musuh.
 
2. KN-23 SRBM
 
Pada 14 Januari 2022, Korea Utara meluncurkan sepasang rudal balistik jarak pendek (SRBM) dari kereta api di dekat perbatasan utara dengan China.
 
Media pemerintah Korea Utara mengklaim itu merupakan latihan singkat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasukan yang mengoperasikan rudal.
 
Meskipun jaringan rel negara itu terbatas dan terkadang tidak dapat diandalkan, rudal seluler rel adalah pilihan yang relatif murah dan efisien.
 
 
Ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan bertahan kekuatan nuklir mereka, sehingga menyulitkan musuh mendeteksi dan menghancurkan sebelum ditembakkan.
 
Rudal-rudal yang telah diuji coba tampaknya adalah KN-23 SRBM. Sebelumnya, pertama kali dilakukan uji coba pada bulan Mei 2019 lalu.
 
Rudal tersebut dirancang untuk menghindari pertahanan rudal dengan terbang pada lintasan yang lebih rendah, "tertekan", kata para ahli.
 
Kali ini, Korea Utara kembali telah menembakkan sepasang rudal KN-23 SRBM dari kendaraan peluncur beroda, dengan konfirmasi "kekuatan eksplosif".
 
3. KN-24 SRBM
 
Korea Utara meluncurkan dua rudal SRBM dalam tes langka dari bandara di ibukota negara tersebut, Pyongyang, pada 17 Januari 2022.
 
Analis menyebut sepasang rudal itu tampaknya adalah KN-24 SRBM, yang menurut media pemerintah "tepatnya mengenai target pulau" di lepas pantai timur.
 
Rudal KN-24 SRBM terakhir kali diuji pada bulan Maret 2020. Analis meyakini rudal itu telah memasuki produksi massal dan ditempatkan pada unit militer.
 
KN-24 SRBM diketahui serupa dengan MGM-140 Army Tactical MissileSystem (ATACMS) yang dimiliki oleh militer AS.
 
Seperti KN-23 SRBM, rudal tersebut dirancang untuk menghindari pertahanan dengan terbang pada lintasan lebih datar dari rudal balistik tradisional.
 
4. Rudal jelajah jarak jauh
 
Dua rudal jelajah jarak jauh ditembakkan pada 25 Januari 2022, sejauh 1.800 km sebelum mengenai pulau sasaran di laut lepas pantai timur Korea Utara.
 
Rudal jelajah akan memainkan peran dalam "meningkatkan pencegahan negara," menurut klaim kantor berita Korea Utara, KCNA.
 
Pada September 2021, Korea Utara juga menguji coba rudal jelajah "strategis" baru untuk pertama kali, sebagai senjata pertama dengan kemampuan nuklir.
 
 
Analis mengatakan rudal jelajah terbaru memiliki bentuk yang tampak serupa, tetapi bukan tidak mungkin juga menunjukkan tanda-tanda adanya varian.
 
Rudal jelajah Korea Utara biasanya menghasilkan lebih sedikit minat dari rudal balistik, karena tidak eksplisit dilarang Resolusi Dewan Keamanan PBB.
 
Sementara para analis mengatakan rudal jelajah serangan darat tidak kurang dari ancaman yang bisa dihasilkan oleh rudal balistik.
 
5. Hwasong-12
 
Korea Utara pertama kali meluncurkan IRBM Hwasong-12 pada April 2017, dalam tes di luar kendali dan dianggap gagal oleh pejabat AS dan Korea Selatan.
 
Dua peluncuran uji coba lainnya pada bulan yang sama di tahun itu juga berakhir dengan kegagalan, dengan rudal meledak dalam penerbangan.
 
Uji coba pertama yang berhasil terjadi pada Mei 2017. Kemudian dilanjutkan dua uji coba lainnya melesat di atas pulau Hokkaido di Jepang utara.
 
Dalam uji coba terbaru pada 30 Januari 2022, Korea Utara menembakkan rudal lebih tinggi "dengan pertimbangan keselamatan negara-negara tetangga."
 
Tes tersebut "mengkonfirmasi akurasi, keamanan, dan efektivitas operasional dari sistem senjata tipe Hwasong-12 yang diproduksi," kata KCNA.
 
 
Korea Selatan melaporkan rudal tersebut mencapai ketinggian sekitar 2.000 km dan terbang hingga jarak 800 km, dari kemampuannya diperkirakan 4.500 km.
 
Dengan begitu, wilayah AS di Guam dan ujung paling barat Kepulauan Aleutian Alaska masuk dalam jangkauan, kata Pusat Studi Strategis dan Internasional AS.
 
Itu dapat membawa "hulu ledak nuklir berat berukuran besar," menurut media pemerintah Korea Utara, yang tak heran jika membuat AS kasak-kusuk.
 
Bahkan, pada 2017 Korea Utara pernah mengancam akan menggunakannya untuk menargetkan Guam dengan "api yang menyelimuti".***

Editor: Siti Fatimah Adri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x