Ingin Hindari Perang Dunia III, Amerika Serikat dan Rusia Malah Debat dan Saling Tuding di Dewan Keamanan PBB

- 2 Februari 2022, 14:32 WIB
Semakin memanas perdebatan antara Rusia dan Amerika saat berdiskusi di forum Dewan Keamanan PBB terkait isu peperangan dengan Ukraina. /Pexels/Pixabay
Semakin memanas perdebatan antara Rusia dan Amerika saat berdiskusi di forum Dewan Keamanan PBB terkait isu peperangan dengan Ukraina. /Pexels/Pixabay /

ZONABANTEN.com - Amerika Serikat dan Rusia yang ingin menghindari Perang Dunia III berujung debat dan saling tuding di Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat dan Rusia berakhir bertemu membahas tentang krisis Ukraina di Dewan Keamanan PBB pada Senin lalu, 31 Januari 2022, yang mana Amerika memperingatkan perang 'mengerikan' jika Rusia memutuskan untuk menyerang Ukraina.

Dikutip dari media Al Jazeera Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas Greenfield mengatakan selama sesi terbuka di Dewan Keamanan PBB bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan mengancam keamanan global.

“Rekan-rekan, situasi yang kita hadapi di Eropa mendesak dan berbahaya, taruhan untuk Ukraina dan setiap negara anggota PBB tidak bisa lebih tinggi lagi dan harus dihentikan,” ujarnya memperingatkan konsekuensi jika Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga: Tak Disangka Jepang Temukan Persenjataan dan Bom Bekas Perang Dunia II Berjumlah Ratusan

“Tindakan Rusia telah menyerang inti dari piagam PBB. Ini jelas dan konsekuensial sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan seperti yang bisa dibayangkan siapa pun," tuding Linda.

Diketahui militer Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan negara itu dengan Ukraina yang sekaligus memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kekhawatiran negara Amerika Serikat dan Eropa.

Hal ini disebut kedua negara itu bahwa Rusia mungkin bersiap untuk invasi yang akan segera terjadi walaupun Vladimir Putin telah membantah penyerangan.

"Bayangkan betapa tidak nyamannya anda jika kita dihadapkan oleh 100.000 tentara yang duduk di perbatasan seperti cara pasukan ini duduk di perbatasan Ukraina," ujarnya kembali yang dikutip dari ABC News.

"Ini bukan tentang kejenakaan, ini bukan tentang retorika, ini bukan tentang Amerika dan Rusia, ini tentang perdamaian dan keamanan salah satu negara anggota kami (Ukraina)," pungkasnya.

Setelah pernyataan dari Amerika Serikat, utusan Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya pun menjawab.

Baca Juga: Ramai-ramai Netizen Desak Vladimir Putin di Instagramnya Terkait Perang Dunia III, Ada Apa?

Ia menuduh Amerika Serikat dan sekutunya malah memancing ancaman perang meskipun Rusia berulang kali menyangkal invasi yang direncanakan.

“Pembicaraan tentang ancaman perang sangat provokatif. Anda (Amerika Serikat) hampir menyerukan ini," ujarnya.

"Anda ingin itu terjadi, anda menunggu itu terjadi seolah-olah ingin membuat kata-kata yang anda keluarkan akan menjadi kenyataan,” lanjut Nebenzya saat menanggapi pernyataan Amerika Serikat sebelumnya.

“Ini terlepas dari kenyataan bahwa kami terus-menerus menolak tuduhan ini, dan ini terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada ancaman invasi yang direncanakan ke Ukraina dari bibir politisi atau tokoh publik Rusia selama periode ini," kembali ia menambahkan.

Selain itu dikutip dari media Defense One, perwakilan Rusia meminta Amerika Serikat untuk menunjukan bukti bahwa Rusia berencana untuk menyerang Ukraina, sambil menyatakan negara Amerika kerap memberikan tuduhan tidak berdasar.

Baca Juga: Vladimir Putin Tampak Siap Menyerang Ukraina, Ancaman Perang Dunia III Semakin Pasti?

Rusia juga menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin Amerika Serikat agar berhenti melakukan ekspansi kepada Ukraina.

Namun walaupun Rusia besikeras tidak akan menyerang, sebagian besar sekutu memihak Amerika Serikat.

Dilansir dari media yang sama, mereka berbicara tentang perlunya melindungi kedaulatan Ukraina dan menyelesaikan perbedaan dengan diplomasi bukan peperangan.

Banyak yang berpendapat bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya akan menjadi konflik regional di Eropa melainkan akan mengancam seluruh tatanan dunia.

“Salah jika menganggap ancaman serangan militer oleh Rusia terhadap Ukraina hanya sebatas krisis Rusia dan negara barat. Ini merupakan tantangan bagi keamanan Eropa dan seluruh keamanan internasional yang didasarkan pada Piagam PBB,” ujar Ferit Hoxha, perwakilan Albania untuk PBB.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ABC News Al Jazeera Defense One


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x