Otoritas kesehatan sangat waspada karena tampaknya hanya masalah waktu sebelum kasus harian Covid-19 di Korea Selatan akan melebihi angka 20.000 kasus Covid-19 karena meningkatnya pertemuan anggota keluarga selama liburan di Korea Selatan.
Baca Juga: Kasus Corona Virus Varian Omicron Kemarin hingga Prakiraan Puncak Gelombang Ketiga
KDCA mengatakan, sekitar 250 stasiun pengujian yang didirikan di pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit besar di Korea Selatan akan mengadopsi tes antigen Covid-19 sendiri dan tes reaksi rantai polimerase (PCR), kemudian orang dapat memilih mana yang ingin mereka ambil.
Orang yang berusia di atas 60 tahun atau dalam kelompok berisiko tinggi terinfeksi Covis-19, seperti mereka yang memiliki penyakit yang bawaan akan diprioritaskan untuk tes PCR Covid-19.
Mulai Kamis lalu, rumah sakit dan klinik setempat di Korea Selatan juga akan memberikan alat tes mandiri untuk mendeteksi infeksi Covid-19.
Rezim yang direvisi dirancang untuk meminimalkan kasus kritis dan kematian akibat Covid-19, sambil mencegah kelebihan beban dan runtuhnya sistem medis, kata badan kesehatan itu.
Sistem ini akan diperluas secara nasional setelah liburan Tahun Baru Imlek selama tiga hari yang berlangsung hingga Rabu mendatang di Korea Selatan.
Baca Juga: Warga Palestina Galang Dana untuk Bantu Pengungsi Suriah
Dari total kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Selasa, 1 Februari 2021, Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul melaporkan 5.509 kasus Covid-19, diikuti oleh Seoul dengan 4.103 kasus Covid-19 dan kota pelabuhan barat Incheon dengan 1.366 kasus Covid-19.
Kasus positif Covid-19 dari luar negeri naik 220 menjadi 25.516 kasus Covid-19.
KDCA juga menjelaskan bahwa pada Selasa, 1 Februari 2021, sebanyak 27,25 juta orang, atau 53,1 persen dari 52 juta penduduk di negara Korea Selatan telah menerima suntikan booster.