Selain itu, pasukan angkatan Laut Jepang juga akan ikut serta memberikan bantuan ke Tonga berupa air minum dan pembersih debu bertekanan tinggi untuk membersihkan debu vulkanik akibat letusan gunung berapi yang terjadi di Tonga.
Letusan gunung berapi yang sudah mulai sejak 14 Januari 2022 silam sampai pada puncak erupsi keesokan harinya.
Ledakan yang ditimbulkan oleh erupsi gunung tersebut dikatakan lebih kuat dan destruktif dari ledakan bom atom Hiroshima yang diluncurkan oleh Amerika Serikat.
Erupsi tersebut tidak hanya menghasilkan debu vulkanik dan menimbulkan kerusakan di mana-mana, tapi juga menimbulkan tsunami.
Dampak tsunami tersebut bahkan menyasar negara-negara lain yang terletak tidak jauh dari Tonga.
Jepang sendiri juga mengalami tsunami akibat erupsi gunung berapi yang terjadi di Tonga.
Bahkan, warga di beberapa daerah diminta untuk melakukan evakuasi sejak jam-jam pagi. Walaupun kemudian peringatan tsunami dicabut beberapa jam kemudian.
Sekitar 229,000 orang yang berada di 8 prefektur, yakni Aomori, Iwate, Miyagi, Chiba, Tokushima, Kochi, Miyazaki, dan Kagoshima, diminta untuk evakuasi menjauh dari daerah-daerah yang berdekatan dengan laut.
Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari peristiwa tersebut, terdapat kerusakan yang terjadi di berbagai daerah.