Network
ZONABANTEN.com – Varian Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan kematian daripada varian Delta.
Seseorang yang terpapar Omicron, kemungkinan untuk berada di rumah sakit atau di unit perawatan intensif (ICU), juga sangat berkurang.
Bahkan, jika Omicron menyebabkan rasa sakit yang berlebih, itu mungkin tidak akan membuat seseorang tinggal lebih lama di rumah sakit, hal ini menurut para peneliti dari sistem kesehatan Kaiser Permanente, University of California di Berkeley, dan Centers for Disease Control and Prevention.
Sebuah studi dari Texas juga menemukan hubungan antara kasus Omicron, penyakit yang tidak terlalu parah, dan penurunan tingkat rawat inap.
“Kami tahu bahwa Omicron kurang ganas daripada yang kami lihat dengan jenis liar COVID-19 dan varian sebelumnya,” kata Dr. K.C. Rondello, ahli epidemiologi dan profesor kesehatan masyarakat di Adelphi University’s College of Nursing and Public Health di New York.
Baca Juga: 100 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung Sebut BPBD Karawang
Studi California yang melibatkan hampir 70.000 orang yang terpapar COVID-19 melalui varian Delta atau Omicron, menemukan bahwa orang dengan varian Omicron memiliki kemungkinan 91% lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit tersebut.
Dan yang masuk ke ICU berkurang hingga 74% diantara orang-orang dengan Omicron.
Selain itu, masa inap di rumah sakit untuk pasien Omicron rata-rata 70% lebih pendek daripada pasien Delta yang bergejala.
Penelitian menemukan vaksinasi lebih ampuh menghadang varian Delta daripada Omicron.
