Selain itu, pasukan Israel juga menangkap sekitar 18 warga Palestina yang hadir untuk melakukan aksi solidaritas.
Kemudian sekitar pukul 05.00 pagi, pasukan Israel pun menghancurkan rumah keluarga Salhiya menggunakan alat berat.
Yasmeen Salhiya, salah satu anggota keluarga, dalam wawancaranya bersama Al Jazeera mengatakan sekitar 50 pasukan Israel menggrebek tempat tinggalnya, bahkan menyerang bibinya.
Yasmeen juga mengklaim bahwa ayah, beserta saudara, dan sepupu laki-lakinya ditangkap saat mereka belum sempat mengenakan pakaian.
Baca Juga: Berikut Keuntungan Pekerjaan Sesuai Hobi, Salah SatunyaTekan Resiko Stres
Menurut pengacara keluarga Salhiya, Ahmed Al-Qadmani, pengadilan Israel memperpanjang penangkapan Mahmoud Salhiya, Adel Salhiya, Amir Salhiya, Omar Akramawi, dan Belal Gaith.
Al-Qadmani juga mengatakan bahwa pengadilan akan segera dilaksanakan untuk membahas keputusan hakim.
Diketahui, keluarga Salhiya sempat dipindahkan secara paksa dari desa Ein Karem di Yerusalem Barat pada peristiwa Nakba tahun 1948, sebelum akhirnya menetap di Sheikh Jarrah pada 1967.
Namun pengadilan Yerusalem menyatakan bahwa keluarga Salhiya tidak memiliki hak atas properti tersebut hingga akhirnya properti itu disita pada tahun 2017.
Baca Juga: Arteria Dahlan Males Minta Maaf ke Masyarakat Sunda, ‘Kang Mus’ Preman Pensiun Turun Tangan!