Sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Insiden di Colleyville, Texas adalah tindakan teror.
Joe Biden menduga meskipun tak memiliki fakta cukup jelas, bahwa pelaku kemungkinan mendapatkan senjata ketika dalam perjalanan.
“Dia membelinya ketika dia mendarat, dan ternyata ternyata tidak ada bom yang kita ketahui. Rupanya dia menghabiskan malam pertama di tempat penampungan tunawisma. Saya belum punya semua detailnya, jadi saya enggan menjelaskan lebih detail,” kata Joe Biden.
Hingga kini FBI belum mengetahui, mengapa Akram memilih Sinagoga sebagai aksi terornya.***