Network
ZONABANTEN.com – Di tengah badai COVID-19, warga Xi’an dikabarkan telah memulai sistem pertukaran barang untuk makanan pada saat menjalankan lockdown.
Dikutip dari New York Post, barter tersebut dilakukan karena persediaan makanan yang kian menipis akibat COVID-19, sehingga meresahkan warga Xi’an.
Diketahui bahwa sebanyak 13 juta warga Xi’an telah menerima larangan berpergian keluar semenjak 23 Desember lalu, bahkan untuk membeli bahan pokok, karena wabah COVID-19 yang melanda kota tersebut, dengan hukuman keras bagi yang melanggar.
Akibatnya, penduduk mulai meminta makanan melalui sosial media masing-masing karena tidak ingin membatalkan karantina.
Baca Juga: Sedih! Beginilah Kondisi Kota-Kota Di Tiongkok yang Tengah Lockdown Imbas Strategi Nol-Covid
Bukan hanya itu, sebuah pos di situs sosial media milik Cina, Weibo, menyatakan bahwa penduduk mulai menukarkan barang berharga untuk mendapat makanan.
Sebuah klip memperlihatkan beberapa orang yang diduga sedang melakukan pertukaran, di antaranya rokok dengan kubis, sabun cuci piring untuk apel, dan bahkan konsol Nintendo Switch untuk mie instan dan roti kukus.
Kurangnya persediaan makanan telah membuat warga resah sehingga memilih keputusan tersebut. Seorang penduduk mengutarakan bahwa krisis persediaan makanan telah membuat sejumlah orang menerapkan sistem barter dengan penghuni lain yang berdiam di bangunan sama, sementara warga lain hendak menukarkan ponsel pintar dan juga tablet untuk nasi.
Persediaan makanan sempat dikirimkan oleh staf pemerintahan kepada warga, namun beberapa penduduk masih kelaparan karena belum menerima konsumsi yang dibagikan.’
