Network
ZONABANTEN.com - Seorang pengamat asal Iran Dr. Azam Molaei kemarin tanggal 2 Januari 2022 mengatakan, peristiwa serangan pesawat tanpa awak oleh Amerika yang menewaskan pemimpin militer Iran Soleimani karena terpengaruh kabar bohong Israel.
Menurutnya, mantan Kepala Intelijen Israel Tamir Hayman dalam sebuah wawancara di Channel 12 telah mengakui bahwa pihaknya saat itu memberitahu Amerika Serikat terkait rencana Soleimani untuk melakukan operasi besar-besaran di Teluk Persia untuk melawan tentara Amerika.
Azam menyebutkan, dalam wawancara tersebut Tamir mengatakan Intelijen Israel telah meminta Amerika agar waspada terhadap serangan Iran.
Namun pada kenyataannya sebut Azam, bahwa Israel telah memberikan kabar bohong kepada pejabat Amerika, karena menurut mantan Perdana Menteri Irak Adil Abdul Mahdi, Soleimani saat itu terbang ke negara tetangganya itu dengan pesawat sipil untuk menyampaikan pesan penurunan skala ketegangan regional.
Baca Juga: Omicron Sebabkan 4000 Jadwal Penerbangan Dibatalkan
Kabar bohong Israel itu telah memicu Trump kala itu, untuk melakukan serangan brutal terhadap Soleimani.
"Sayangnya, pemerintahan Trump menyerah pada permintaan Israel untuk melakukan pembunuhan di luar hukum," tulis Azam.
Keputusan Amerika melakukan serangan brutal tanpa dasar hukum tersebut, tidak hanya memicu serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer Amerika, namun juga mempermalukan Amerika di mata internasional.
Lebih lanjut, Ahli kajian Iran dan Asia Barat ini mengatakan Israel dengan licik telah memanfaatkan Amerika untuk kepentingan mereka, yakni dengan menyingkirkan musuh utama mereka, komandan Al-Quds.
