Menanggapi hal itu, Michael Mina, selaku Ahli Epidemiologi dan Imunologi Harvard, mengatakan bahwa kasus infeksi virus corona varian omicron yang sedang melanda dunia memungkinkan menjadi “puncak gunung es,” akibat tingkat tes positif yang rendah, sementara diduga kasus sebenarnya jauh lebih tinggi.***