ZONABANTEN.com - Mumi Firaun dari jaman Mesir kuno, Amenhotep I akhirnya terungkap setelah 3.000 tahun lamanya dengan menggunakan pemindai digital CT scan yang dilakukan oleh para tim peneliti.
Mumi Firaun dibungkus dengan sangat telaten, dihiasi karangan bunga dan dikubur dengan peti yang bagian wajahnya dibuat seakan hidup.
Selama ini para ilmuwan ragu untuk membuka seluruh peti, akhirnya sekitar 3.000 tahun setelah penguburan Amenhotep I, peneliti menggunakan CT scan untuk membuka bungkusan tubuhnya secara digital pertama kalinya.
Baca Juga: Peti Mati Firaun yang Baru Akan Ditampilkan di Expo 2020 Dubai
Secara virtual, melalui banyak lapisan pada mumi Firaun, para peneliti mengkaji dan membagikan hasil gambar untuk mengungkap seperti apa sosoknya saat masih hidup.
Peneliti melaporkan bahwa Firaun memerintah dari sekitar tahun 1504 SM hingga 1525 SM, berusia 35 tahun, miliki tinggi 5,5 kaki (169 cm) saat meninggal, dan fakta menariknya ia telah disunat dan mempunyai gigi yang rapi dan bagus.
"Selain itu, dibawah kain pembungkus mumi terdapat 30 jimat serta korset emas yang dilapisi maik-manik emas," ujar Sahar Saleem, Profesor Radiologi Fakultas Kedokeran Universitas Kairo.
Setelah dikaji, penutup perut layaknya korset ini rupanya memiliki 'makna magis'. Orang Mesir kuno memakai perhiasan ini di area pinggang.
"Jimat yang ditemukan juga punya peran penting dalam budaya Mesir kuno untuk membantu raja yang telah meninggal pergi ke alam baka," tutur Zahi Hawass, penulis Studi Jurnal Frontiers.
Mumi Firaun Amnehotep I ditemukan pada tahun 1881 bersama dengan beberapa mumi lainnya di sebuah makam tepi barat Thebes.
Peneliti menemukan bahwa mumi ini sempat dirampok dan penjarah merusak mumi Firaun.
"Gambar CT scan menunjukan tingkat kerusakan mumi Amenhotep I yang melibatkan patah tulang leher, rusak dibagian dinding perut, termasuk tangan dan kaki sebelah kanan," tulis Saleem dan Hawass dalam artikel.
Baca Juga: Joe Biden Cabut Aturan yang Melarang Warga Afrika Selatan untuk Mengunjungi Amerika
Beruntung, peneliti menemukan bahwa para pendeta dari dinasti ke-21 yang sempat menemukan memperbaiki mumi dengan menempatkan anggota badan yang terlepas dengan menggunakan resin dan perban baru.
"Namun kami belum menemukan luka atau cacat karena penyakit untuk membenarkan penyebab kematiannya," kata Saleem dalam pernyataannya.
Baca Juga: Aneh! Tusuk Pacar dengan Pedang, Wanita Ini Malah Tersenyum Ketika Ditangkap Polisi
"Amenhotep I tampaknya secara fisik mirip dengan ayahnya Ahmose I, ia memiliki dagu yang sempit, hidung yang kecil, rambut keriting, dan gigi atas yang sedikit menonjol," lanjutnya.
Sebagian besar mumi Firaun telah dibuka secara fisik atau dipelajari secara ekstensif menggunakan CT scan. Para peneliti, mencatat bahwa Amenhotep I adalah salah satu dari sedikit mumi kerajaan yang belum diperiksa secara rinci.
"Fakta bahwa mumi Amenhotep I tidak pernah dibuka di zaman modern memberi peneliti kesempatan unik yang tidak hanya sekedar mempelajari bagaimana ia awalnya dimumikan dan dikubur, tetapi juga bagaimana dia diperlakukan dan dikubur kembali dua kali, berabad-abad setelah kematiannya," tutup Saleem