Jepang Akan Menutup Perbatasan Untuk Semua Pengunjung Asing Sebagai Tanggapan Terhadap Varian Omicron

- 29 November 2021, 15:12 WIB
Ilustrasi Lake Kawaguchi, Fujikawaguchiko, Jepang/Unsplash/Daniel Hehn
Ilustrasi Lake Kawaguchi, Fujikawaguchiko, Jepang/Unsplash/Daniel Hehn /

ZONABANTEN.com - Jepang akan menutup perbatasannya untuk semua pengunjung asing, termasuk pebisnis dan pelajar asing.

Aturan tersebut mulai diberlakukan pada Selasa, 30 November 2021 sebagai tanggapan terhadap penyebaran varian Covid Omicron, kata perdana menteri Jepang, Fumio Kishida.

Jepang menjadi negara kedua setelah Israel yang menutup perbatasannya di tengah kekhawatiran varian Omicron mungkin lebih menular daripada varian virus Corona sebelumnya.

Baca Juga: Varian Baru Covid 19 Omicron Mulai Terdeteksi di Beberapa Negara

"Kami mengambil tindakan dengan rasa urgensi yang kuat," kata Kishida, menambahkan bahwa pemerintahnya memperketat kontrol perbatasan karena penyebaran cepat Omicron di seluruh dunia.

Kishida mengatakan Jepang akan melanjutkan dengan memberikan suntikan booster kepada penduduknya yang rentan.

Aturan baru tidak mempengaruhi warga negara Jepang dan penduduk yang kembali ke negara itu. Namun, mereka yang kembali dari daftar negara tertentu di mana varian Omicron telah terdeteksi harus dikarantina di fasilitas yang ditunjuk.

Jepang sebelumnya memperketat pembatasan masuk untuk Afrika Selatan dan delapan negara lainnya, dan mengharuskan mereka menjalani masa karantina 10 hari di fasilitas yang ditunjuk pemerintah setelah varian Omicron ditemukan.

Baca Juga: Varian Baru COVID-19 Omicron, Epidemiologi Memperingatkan Pembatasan Perjalanan Mungkin Sudah Terlambat

Aturan baru mulai berlaku kurang dari sebulan setelah Jepang melonggarkan aturan perjalanan untuk orang asing untuk pertama kalinya dalam setahun.

Dan mengurangi masa karantina dari 14 menjadi 10 hari bagi mereka yang divaksinasi.

Namun, kekhawatiran varian baru, yang memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi dibandingkan dengan versi virus Corona sebelumnya, yang membuat banyak negara untuk memperketat aturan lagi.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x