Usai Selamat dari Serangan 3 Drone, Perdana Menteri Irak Adakan Pertemuan

- 9 November 2021, 06:34 WIB
Mustafa al-Kadhimi, Perdana Menteri Irak./FOTO: IRNA/
Mustafa al-Kadhimi, Perdana Menteri Irak./FOTO: IRNA/ /IRNA

ZONA‌‌‌‌‌ ‌‌‌‌BANTEN.com ‌‌—‌‌‌‌ Mustafa Al-Kadhimi, , mengadakan pertemuan setelah selamat dari upaya pembunuhan menggunakan drone.

Kadhimi muncul dalam rekaman video yang diterbitkan oleh kantornya pada hari Minggu 7 November 2021.

Khadimi memimpin pertemuan dengan komandan keamanan tinggi untuk membahas serangan pesawat tak berawak.

"Serangan teroris pengecut yang menargetkan rumah perdana menteri tadi malam dengan tujuan membunuhnya, adalah penargetan serius negara Irak oleh kelompok-kelompok bersenjata kriminal," kata kantornya dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan.

Baca Juga: Jadwal Trans TV Hari Ini Selasa, 9 November2021: Dream Box Indonesia dan Mad Max Fury Road 

Reuters juga mendapatkan info tentang enam anggota pasukan perlindungan pribadi Kadhimi yang ditempatkan di luar kediamannya di Zona Hijau terluka.

Iraqi News Agency (INA), kantor berita negara tersebut, mengutip juru bicara kementerian dalam negeri yang mengatakan serangan itu melibatkan tiga drone.

Dua dari drone tersebut ditembak jatuh oleh pasukan keamanan sementara drone ketiga menghantam kediaman tersebut,.

Seorang juru bicara panglima angkatan bersenjata mengatakan situasi keamanan stabil di dalam Zona Hijau yang dibentengi setelah serangan itu.

Baca Juga: Jadwal Acara O Channel Hari ini, 9 November 2021, Ada Siaran Langsung Liga 2 Dewa United vs Perserang Serang 

Zona tersebut menampung tempat tinggal, gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Barham Salih, Presiden Irak,  mengutuk serangan itu sebagai kejahatan keji terhadap Irak.

"Kami tidak dapat menerima bahwa Irak akan terseret ke dalam kekacauan dan kudeta terhadap sistem konstitusionalnya," ujar Barham dalam sebuah unggahan di Twitter.

Baca Juga: Aktor 'Squid Game' Muncul Di Acara LA Bersama Wakil Ketua Grup Daesang 

Moqtada al-Sadr, Ulama Muslim Syiah yang partainya merupakan pemenang terbesar dalam pemilihan bulan lalu, juga menyampaikan pendapatnya.

Menurut al-Sadr, serangan itu sebagai tindakan teroris terhadap stabilitas Irak yang bertujuan untuk ‘mengembalikan Irak pada keadaan kacau untuk dikendalikan oleh pasukan non-negara’. Amerika Serikat, Arab Saudi dan Iran juga mengutuk serangan itu.

Rekaman video yang dirilis oleh kantor perdana menteri menunjukkan kerusakan pada bagian kediaman perdana menteri dan kendaraan SUV rusak yang diparkir di garasi.

Rekaman itu juga menunjukkan persenjataan yang tidak meledak di atap kediaman perdana menteri setelah serangan pesawat tak berawak.

Baca Juga: Hyundai Motor Mempertimbangkan Untuk Memproduksi GV70 EV Di AS 

Pasukan keamanan mengambil sisa-sisa pesawat tak berawak kecil yang sarat bahan peledak, kata seorang pejabat keamanan yang mengetahui serangan itu kepada Reuters.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang melakukan serangan itu," ujar perwakilan dari pihak berwenang yang angkat bicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk mengomentari rincian keamanan.

"Kami sedang memeriksa laporan intelijen kami dan menunggu hasil penyelidikan awal untuk menunjuk pelaku." ujar perwakilan dari pihak berwenang tersebut.

Militer Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menargetkan kediaman Kadhimi dan bahwa dia dalam "kesehatan yang baik," namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV 8 November 2021, Saksikan Episode Terbaru Drakor What's Wrong with Secretary Kim 

Dua pejabat pemerintah mengatakan tempat tinggal Kadhimi terkena setidaknya satu ledakan.

Para diplomat Barat yang berbasis di dekat Zona Hijau mengatakan mereka mendengar ledakan dan tembakan di daerah itu.

Amerika Serikat menawarkan bantuan untuk penyelidikan.

"Para pelaku serangan teroris di negara Irak ini harus bertanggung jawab.” ujar Joe Biden, Presiden AS dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Produser Utama Acara ‘2 Days 1 Night Season 4’ Menanggapi Petisi Agar Kim Seon Ho Bisa Kembali Mengisi Acara 

Biden juga memuji seruan Kadhimi untuk tetap ‘tenang, menahan diri dan berdialog’.

“Saya mengutuk keras mereka yang menggunakan kekerasan untuk merusak proses demokrasi Irak,"  ujar Biden menegaskan.

TV Al-Arabiya milik Saudi melaporkan bahwa Kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan serangan itu adalah ‘tindakan teroris pengecut’.

Ali Shamkhani, Pejabat tinggi keamanan Iran,  mengutuk serangan itu, menyebutnya "hasutan baru" dalam sebuah unggahan di Twitter.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: france24.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x