Tangki Air di Ibu Kota Nunavut Tercemar Bahan Bakar, Warga Bersihkan Pipa Masing-Masing, Rumah Sakit Kesulitan

- 18 Oktober 2021, 06:50 WIB
Ilustrasi pencemaran air minum oleh limbah ciu di Sungai Bengawan Solo, Surakarta, Jawa Tengah./
Ilustrasi pencemaran air minum oleh limbah ciu di Sungai Bengawan Solo, Surakarta, Jawa Tengah./ /ATDSPhoto/PIxabay


ZONABANTEN.com - Lebih dari 30.000 liter air kemasan tiba di ibu kota Nunavut Kamis 14 Oktober 2021 setelah pemerintah mengumumkan keadaan darurat akibat krisis air yang terus berkembang tersebut.

Pesawat berisi air minum yang sangat dibutuhkan masyarakat ini adalah yang pertama dari setidaknya lima pengiriman yang diharapkan akan sampai di Iqaluit pada awal minggu depan.

“Perkiraan total semuanya hingga Senin malam harusnya sekitar 170.000 liter air,” James Mearns, direktur Manajemen Darurat Nunavut, mengatakan kepada CTV National News.

Pada hari Selasa 12 Oktober 2021, kota memperingatkan warga untuk tidak minum air keran setelah bau seperti bahan bakar terdeteksi di pabrik pengolahan air.

Baca Juga: Mantan Presiden AS, Bill Clinton Dirawat di Unit Perawatan Intensif, Dokter Sebut Akan Diberikan Intravena

Sampel air dari Iqaluit dikirim ke laboratorium di Kanada Selatan untuk pengujian, para pejabat mengatakan sumber air tersebut berpotensi tercemar minyak bumi.

Kota itu mengatakan penduduk akan diberikan maksimal empat kendi yang dapat digunakan kembali per rumah tangga dan mendesak orang untuk menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang.

Berdasarkan artikel CTV, air minum aman yang tersedia saat ini dibagikan dalam jatah 16 liter per rumah tangga.

“Ini luar biasa bagi saya. Saya tidak bisa menjalani hari tanpa air ini,” ujar Maye Malliki, salah satu warga Iqaluit  kepada CTV National News setelah menerima jatahnya.

“Ini sangat, sangat serius. Saya tidak menyadari sampai hari ini ketika itu benar-benar mempengaruhi saya.” ujar Malliki menambahkan.

Baca Juga: Memerangi Hewan Paling Mematikan di Dunia: Kita Harus Menangani Nyamuk dan Covid-19 Secara Bersamaan

Agnico Eagle, yang mengoperasikan beberapa tambang di wilayah itu, juga telah menjanjikan 15.000 liter air untuk Iqaluit dalam penerbangan kargo yang akan mendarat Jumat.

Sementara itu, beberapa warga telah mengumpulkan air di Sungai Sylvia Grinnell Iqaluit.

Para ahli mengatakan bahwa meskipun jumlah bahan bakar dalam air minum tidak aman, meminumnya dalam jangka pendek bukan berarti sesuatu yang berbahaya bagi manusia.

Steven Siciliano, seorang ahli mikrobiologi dan toksikologi, mengatakan kepada The Canadian Press bahwa paparan jangka panjang terhadap senyawa yang ditemukan dalam bensin bisa "sangat berisiko" tetapi meminumnya selama seminggu atau lebih mungkin tidak akan banyak membuat kerusakan pada tubuh.

"Tidak berarti setiap minum satu cangkir air, mereka telah diracuni selama sisa hidupnya," ujar Siciliano.

Baca Juga: Perubahan Iklim Seperti Cuaca Tidak Menentu Akan Mempengaruhi 85% Populasi Dunia

"Jika mereka meminumnya sebelum mereka menemukan ada bahan bakar, saya tidak berpikir mereka memiliki alasan serius untuk khawatir. Apakah boleh dibiarkan, kedepannya? Sama sekali tidak." ujar Siciliano menegaskan.

Para pejabat pada konferensi pers hari Jumat 15 Oktober 2021 mengatakan bahan bakarnya bisa diesel atau minyak tanah.

Elgersma mengatakan kota itu telah mengisolasi dan mengalihkan saluran air dari tangki yang terkontaminasi.

"Hasil pengujian kualitas air menunjukkan konsentrasi yang sangat tinggi dari berbagai komponen bahan bakar dalam sampel yang dikumpulkan dari tangki itu," ujar Amy Elgersma, selaku kepala petugas administrasi kota.

Air di dalam tangki yang terkontaminasi juga telah dipompa keluar ke truk dan dipindahkan ke tangki penampung sehingga dapat diolah.

Setelah tangki dikosongkan, kota akan melakukan penyelidikan untuk menentukan bagaimana kontaminan masuk, katanya.

Baca Juga: Belum Diuji! Wanita Hamil Rumah Sakit Toronto Gunakan Alat Pendukung Kehidupan Pasien Covid-19 untuk 7 Minggu

Elgersma juga menyatakan air di reservoir yang diolah kota, yang merupakan titik terakhir sebelum pengiriman air, menunjukkan tingkat ‘baik dalam batas kesehatan’.

Kota ini juga membersihkan (flushing) sistem distribusi airnya untuk menghilangkan kontaminan.

Proses dilanjutkan selama 48 jam lagi, kemudian warga akan mendapatkan instruksi untuk menyiram pipa rumahnya dengan mengalirkan air selama 20 menit.

Rumah sakit Iqaluit, satu-satunya di wilayah itu, hanya akan melakukan operasi darurat untuk saat ini, karena kekhawatiran tentang mensterilkan alat dengan air yang terkontaminasi. Instrumen sekali pakai harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x