Mengenal Fenomena Jouhatsu yang Dianggap Sebagai Alternatif Tren Bunuh Diri Di Jepang

- 16 Oktober 2021, 21:15 WIB
Mengenal Fenomena Jouhatsu yang Dianggap Sebagai Alternatif Tren Bunuh Diri Di Jepang (Free Photos, Pixabay)
Mengenal Fenomena Jouhatsu yang Dianggap Sebagai Alternatif Tren Bunuh Diri Di Jepang (Free Photos, Pixabay) /

ZONABANTEN.com - Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki angka bunuh diri tertinggi di seluruh dunia. 

Ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 saat ini yang makin menambah alasan masyarakat Jepang untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
 
Segala upaya dilakukan oleh pemerintah negeri sakura tersebut guna menghilangkan, atau setidaknya mengurangi angka bunuh diri di negaranya. Namun, sepertinya upaya tersebut masih kurang berhasil.
 
Kini, masalah makin bertambah dengan adanya fenomena Jouhatsu atau The Evaporated People.
 
 
Fenomena Jouhatsu ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin 'menghilangkan diri' dari dunia ini tapi ragu untuk menghadapi kematian.
 
Melansir dari Owlcation.com, tiap tahunnya di Jepang ada puluhan ribu orang yang menghilang tanpa jejak. Kebanyakan mereka memutuskan untuk menigngalkan studi, pekerjaan, atau keluarga akibat dorongan rasa malu, putus asa, atau kekecewaan berkepanjangan.
 
Banyak juga kaum perempuan yang melakukannya untuk menghindai kekerasan yang mereka alami, terutama dalam rumah tangganya. 
 
Mengingat undang-undang yang melindungi perempuan dari pasangan yang kasar masih terbilang lemah, bahkan seringkali tidak ditegakkan.
 
Ada pula yang melakukan Jouhatsu akibat tumpukkan hutang yang tidak bisa dibayarkan dan sebagainya. 
 
 
Alasan utama mereka melakukan Jouhatsu adalah karena ingin menata kembali hidup yang baru dengan meninggalkan kehidupan lama.
 
Bukan perkara mudah untuk menemukan orang atau anggota keluarga yang menghilang begitu saja di Jepang akibat Jouhatsu.
 
Di negara seperti Amerika, masyarakatnya memiliki nomor Jaminan Sosial yang dapat mempermudah pencarian dan pelacakan orang hilang tersebut.
 
Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dilakukan di Jepang. Pasalnya Jepang memiliki undang-undang yang ketat perihal privasi. 
 
Oleh sebab itu, mereka yang melakukan Jouhatsu dapat menarik uang dari ATM dengan bebas tanpa terdeteksi. Selain itu juga bisa tinggal di hotel atau apartemen tanpa harus memberikan tanda identitas pengenal untuk persyaratannya.
 
Fenomena Jouhatsu di Jepang makin terasa mulus karena adanya perusahaan khusus yang menanganinya.
 
Apabila seseorang ingin melakukan Jouhatsu, cukup mendaftar melalui perusahaan tersebut dan membayar biaya dalam jumlah tertentu.
 
Nantinya perusahaan itu akan mengatur strategi agar orang tersebut bisa kabur, mencarikan tempat tinggal baru yang aman, serta memastikan tidak ada sahabat atau kerabat lama yang bisa menemukannya.***
 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Owlcation


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x