Pertahankan Bumi dari Dampak Kosmik, Fisikawan Usulkan Metode Baru

- 14 Oktober 2021, 16:06 WIB
Ilustrasi Tabrakan Asteroid yang Menuju Bumi/Instagram.com/@cosmic_rem
Ilustrasi Tabrakan Asteroid yang Menuju Bumi/Instagram.com/@cosmic_rem /

ZONA BANTEN.com - Pada Februari 2013, pengamat langit di seluruh dunia mengalihkan perhatian mereka ke asteroid 2012 DA14.

Batu kosmik berdiameter sekitar 150 kaki (50 meter) yang akan terbang lebih dekat ke Bumi daripada pesawat ruang angkasa yang membawa kita TV satelit.

Pada 15 Februari 2013, meteor Chelyabinsk, asteroid berdiameter sekitar 62 kaki (19 meter) meledak di atas kota Chelyabinsk, Rusia, saat memasuki atmosfer Bumi pada sudut yang dangkal.

Ledakan itu menghancurkan jendela dan merusak bangunan, dan hampir dua ribu orang terluka, dan tidak ada korban jiwa.

Baca Juga: Update Covid-19 di Jawa Barat, Kamis 14 Oktober 2021, Lengkap Seluruh Kota dan Kabupaten, Kasus Baru Harian 93 

Namun, seseorang tidak dapat mengabaikan kemungkinan objek yang lebih besar datang dengan tidak nyaman didekat Bumi dalam waktu dekat.

Kosmik Apophis, dengan diameter 1.214 kaki (370 meter), diprediksi akan melewati Bumi dengan jarak dekat pada 2029.

Sementara kosmik Bennu, dengan diameter 1.608 kaki (490 m), diperkirakan akan melakukan lintasan serupa pada tahun 2036.

Meskipun mereka tidak diperkirakan akan menabrak Bumi, bahkan perubahan yang relatif kecil pada orbitnya dapat menyebabkan mereka memasuki kantong gravitasi yang disebut "lubang kunci".

Baca Juga: ASEAN Akan Membahas Pengecualian Pemimpin Myanmar dari KTT 

Jika melewati lubang kunci gravitasi, umumnya akan menabrak Bumi pada putaran berikutnya.

Strategi untuk pertahanan planet telah berkembang dari penelitian menjadi metode yang lebih baik untuk memahami ancaman.

Upaya menangkis potensi bahaya dan mengubah orbitnya, termasuk strategi yang dikembangkan oleh kelompok Philip Lubin.

Profesor fisika UC Santa Barbara, dan salah satu dari banyak ilmuwan yang mengantisipasi pertemuan dekat-Bumi 2012 DA14.

Baca Juga: Festival Promosi Produk Beras Indonesia Digelar KBRI Riyadh di Arab Saudi 

Dengan mengusulkan penggunaan laser untuk mendorong objek yang mengancam keluar dari jalan Bumi.

Dalam dua makalah tentang topik pertahanan planet terminal yang diajukan ke jurnal Advances in Space Research , disertai dengan opini yang diterbitkan di Scientific American.

Lubin dan rekan peneliti, Alexander Cohen memaparkan metode yang lebih proaktif untuk menangani puing-puing luar angkasa yang berbahaya. Proyek ini disebut PI, yang merupakan singkatan dari Pulverize It.

Ada asteroid atau komet besar yang mengintai di tata surya, kita tidak tahu dimana itu atau kapan akan menabrak."

Baca Juga: Keren! MiHoYo Berencana Ajak Elon Musk dalam Live Streaming Genshin Impact Mendatang 

Dalam 113 tahun terakhir, Bumi telah dihantam oleh dua asteroid besar yang bisa mengancam kehidupan jutaan orang, seandainya mereka menabrak sebuah kota besar.

Inilah saatnya berusaha untuk merencanakan dan melaksanakan program pertahanan planet, kata para peneliti.

PI memungkinkan pendekatan logis dan hemat biaya untuk program perlindungan lingkungan utama.

Kunci dari strategi PI adalah penyebaran serangkaian batang penetrator, yang mungkin diisi dengan bahan peledak, diletakkan di jalur asteroid.

Baca Juga: Berikut 5 Tips yang Akan Membuat Kulit Lebih Cerah, Bersih, dan Lembut Secara Gratis 

Untuk "mengiris dan memotong" objek yang mengancam.

Sementara batang penetrator berukuran sekitar sepuluh sampai tiga puluh sentimeter dengan panjang enam hingga sepuluh kaki yang dapat memecah inti asteroid atau komet saat menabraknya dengan kecepatan ekstrem.

Yang terpenting adalah membiarkan Bumi menerima pukulan, kata para peneliti, tetapi pertama-tama membongkar asteroid menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Dan membiarkan pecahannya memasuki atmosfer Bumi.

Atmosfer kemudian dapat menyerap energi dan selanjutnya menguapkan potongan-potongan seukuran rumah menjadi puing-puing kecil yang tidak menyentuh tanah.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Phys.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x