Kondisi Bumi Semakin Meredup, Ternyata Salah Satu Dampak dari Perubahan iklim

- 2 Oktober 2021, 17:34 WIB
Ilustrasi Kegelapan di Musim Dingin/Unsplash/Jonatan Pie
Ilustrasi Kegelapan di Musim Dingin/Unsplash/Jonatan Pie /

ZONABANTEN.com - Menurut penelitian terbaru,  Bumi memantulkan cahaya  yang lebih sedikit karena iklimnya terus berubah, menurut penelitian.

Di balik studi baru, para ilmuwan berpikir bahwa temuan refleksivitas atau kemampuan suatu bahan dalam memantulkan gelombang elektromagnetik yang terpapar ke permukaannya. 

Yang bergantung pada dinamika awan di atas Samudra Pasifik.

Penelitian tersebut bergantung pada pengamatan selama dua dekade dari sebuah fenomena yang disebut "earthshine".

Baca Juga: Ranking Penjualan Manga Bulan September Oricon: Tokyo Revengers Kalahkan One Piece, My Hero Academia Turun

Yang merupakan cahaya yang dipantulkan Bumi ke permukaan sisi gelap bulan, dikombinasikan dengan pengamatan satelit dari reflektivitas Bumi atau albedo, dan matahari. 

Kecerahan fitur yang berbeda di Bumi mencerminkan jumlah cahaya yang berbeda, untuk cahaya di lautan sangat sedikit, sementara cahaya di daratan sekitar dua kali lebih banyak. 

Awan memantulkan sekitar setengah dari sinar matahari yang mengenai mereka, sedangkan salju serta es memantulkan sebagian besar cahaya yang mereka terima.

Para ilmuwan di Big Bear Solar Observatory di California Selatan telah mempelajari bagaimana cahaya bumi berfluktuasi sejak 1998.

Baca Juga: Opening Ceremony PON XX Papua 2021, Bertabur Bintang Tamu Ternama Sukseskan Pekan Olahraga!

Mencari perubahan pada skala waktu dari harian ke dekade. 

Para peneliti mencatat bahwa pengukuran ini hanya relatif dan memerlukan pengamatan yang lebih kuat, bahkan mungkin dari cubesats atau observatorium bulan.

Dalam penelitian baru, para ilmuwan menggabungkan data itu dengan pengamatan dari proyek Clouds NASA dan Earth's Radiant Energy System (CERES).

Yang sudah beroperasi sejak 1997 dengan instrumen pada sejumlah satelit NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Baca Juga: Berikut Game PS4 dan PS5 yang Akan Hadir di Bulan Oktober dan November

Para peneliti mengumpulkan dua set data untuk mengetahui apakah dan bagaimana kecerahan Bumi telah berubah. 

Selama rentang dua dekade penuh, jumlah cahaya yang dipantulkan Bumi turun sekitar 0,5 persen atau sekitar setengah watt lebih sedikit cahaya per meter persegi.

Sebagian besar perubahan terjadi dalam tiga tahun terakhir dari kumpulan data earthshine.

Yang dianalisis para peneliti hingga 2017 data CERES berlanjut hingga 2019 yang akhirnya menunjukkan penurunan yang lebih tajam pada akhirnya.

Secara khusus, data CERES mencatat hilangnya awan terang di ketinggian rendah di atas Samudra Pasifik timur, seeta di lepas pantai barat Amerika.

Baca Juga: Lesti Kejora Terus-Menerus Dihujat, Rizky Billar Optimis akan Naik Derajat: Tuhan Sebaik-baiknya Hakim

Para ilmuwan juga mencatat peningkatan suhu yang mencolok di permukaan laut.

Karena cahaya yang tidak dipantulkan ke luar angkasa terperangkap dalam sistem Bumi, perubahan kecerahan juga berdampak pada iklim di masa depan.

Yang berpotensi meningkatkan laju perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Penelitian ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan pada 29 Agustus di jurnal Geophysical Research Letters.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Space


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah