Network
ZONABANTEN.com - Setelah permasalahan pemutusan kontrak kapal selam antara Prancis dan Australia.
Prancis pun merasa bahwa telah ditikam dari belakang oleh Amerika Serikat (AS).
Pasalnya setelah Australia membatalkan kontrak dengan Prancis senilai $40 Miliar tersebut.
Sebagai gantinya Australia langsung menerima tawaran kerjasama dengan AS dan Inggris untuk membangun kapal selam nuklir.
Prancis pun marah dan segera menarik kedua duta besarnya dari Washington dan Canberra.
Baca Juga: Di Bawah Singapura, Indonesia Menjadi Negara Kedua di ASEAN Pilihan Perusahan AS
Mendengar hal tersebut Presiden AS Joe Biden langsung mencoba berbicara pada Presiden Prancis Emmanuel Macron via telepon selama 30 menit.
Panggilan tersebut bertujuan untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang renggang.
Dalam pembicaraan via telpon tersebut Biden mengakui kesalahan dalam menengahi masalah antara Australia dan Prancis.
Harusnya kemarin AS bisa berkonsultasi lebih dulu dengan pihak Prancis, mengenai pemutusan kontrak tersebut.
Percakapan via telepon tersebut berhasil membuahkan kesepakatan antara AS dan Prancis.
Baca Juga: ARMY Geram Setelah James Corden Mencibir Kehadiran BTS di UNGA
Kedua pemimpin tersebut sepakat untuk kembali bertemu dan saling berbicara secara langsung pada akhir Oktober di Eropa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah mengirim kembali duta besarnya ke Washington.
AS juga telah berkomitmen untuk memperkuat dukungannya pada operasi kontra-terorisme di Sahel.***
