Network
ZONABANTEN.com – Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal balistik, setelah uji coba rudal jelajah jarak jauh pada akhir pekan lalu.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan Rudal balistik ditembakkan di pantai timur mereka pada Rabu lalu.
Hal itu juga diungkapkan oleh Patroli Pantai Jepang yang mengatakan bahwa sebuah objek yang diduga rudal balistik dilepaskan dari Korea Utara.
Tidak ada tanggapan lebih lanjut dari Korea Selatan ataupun Jepang mengenai uji coba rudal balistik Korea Utara.
Baca Juga: Bahaya Nih! Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh Pertamanya
Korea Utara mengklaim bahwa uji coba rudal jelajah jarak jauh milik mereka pada akhir pekan lalu telah berhasil. Mereka juga mengatakan rudal jelajah jarak jauh miliknya adalah sebuah senjata strategis yang sangat hebat.
Rudal yang disebut senjata strategis itu merupakan rudal jelajah jarak jauh pertama Korea Utara. Sebelumnya, Korea Utara hanya mengembangkan rudal balistik saja.
Korea Utara telah melakukan uji coba enam nuklir sejak tahun 2006. Nuklir tersebut diklaim mampu menghancurkan Amerika Serikat.
Menindaklanjuti hal itu, Amerika Serikat bersama dengan Jepang dan Korea Selatan memberikan sanksi terhadap Korea Utara.
Mengenai sanksi tersebut, Korea Utara ingin sanksi internasional yang melarang ekspor logam dan impor bahan bakar olahan dan kebutuhan lainnya dicabut sebelum memulai denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Setelah Uji Coba Rudal Korea Utara, Utusan Nuklir Terkemuka dari Jepang, AS, Serta Korea Selatan Bertemu
Korea Utara melakukan uji coba rudal saat mengalami kebuntuan pembiacaraan mengenai rudal dan nuklir.
Pyongyang diketahui sedang bekerja keras mengembangkan program senjata mereka, seperti nuklir dan rudal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara karena mengejar program nuklir dan rudal balistiknya yang bertentangan dengan resolusi PBB.
Uji coba rudal balistik dan jelajah jarak jauh dapat merugikan dan membahayakan keamanan serta stabilitas negara lain.***
