Sebuah Rekaman Perlihatkan 2 Warga Afghanistan Terjatuh dari Pesawat Terbang dalam Upaya Lari Dari Negaranya

- 17 Agustus 2021, 18:03 WIB
Sebuah video menunjukan 2 warga Afghanistan yang terjun bebas dari pesawat setelah mencoba kabur dari kejaran Taliban.
Sebuah video menunjukan 2 warga Afghanistan yang terjun bebas dari pesawat setelah mencoba kabur dari kejaran Taliban. /Azmy Yanuar /Twitter @TehranTimes79

ZONABANTEN.com - Sebuah rekaman warga Afghanistan yang berpegangan pada pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dalam upaya putus asa untuk melarikan diri tersebar di internet.

Beberapa menggambarkannya sebagai ‘gambaran yang menentukan’ dari intervensi militer selama beberapa dekade oleh kekuatan Barat.

Video yang dibagikan secara luas di media sosial pada hari Senin menunjukkan ratusan orang berlari di samping jet militer AS saat bersiap untuk meninggalkan bandara Kabul.

Satu video menunjukkan beberapa orang naik ke samping badan pesawat C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force atau USAF)  saat melaju di landasan bandara.

Baca Juga: UPDATE Sebaran Corona Global Selasa 17 Agustus 2021: Thailand dan Malaysia Masuk 10 Besar Kasus Baru Dunia

Di bagian depan, terlihat beberapa warga yang memeluk bagian roda pesawat yang bergerak dengan mesin utamanya tersebut.

Klip mengerikan lainnya muncul untuk menunjukkan setidaknya dua orang jatuh dari langit setelah pesawat lepas landas.

Beberapa jam sebelumnya, lima orang tewas ketika kekacauan pecah di terminal Bandara Internasional Hamid Karzai dan di landasan setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan.

Dalam rekaman lain, tentara AS yang mengelola bandara tampak melepaskan tembakan peringatan ke udara saat kerumunan orang melonjak.

Puluhan orang lainnya dapat dilihat dalam video yang mencoba memanjat tangga dan naik pesawat, dengan beberapa orang tergantung di pagar.

Baca Juga: Telan sedikitnya 1.297 Korban Jiwa, Gempa Haiti Mengundang Keprihatinan Internasional

Rob McBride dari Al Jazeera, melaporkan kejadian tersebut dari Kabul.

"Adegan kacau dan putus asa" ujar McBride saat mendeskripsikan kejadian yang menurutnya ‘mulai terungkap setelah semakin jelas pemerintah Afghanistan telah runtuh dan Taliban mengambil alih Kabul’.

“Itu menyebabkan lonjakan orang bergerak menuju bandara,” ujar McBride menegaskan.

“Sepertinya keamanan bandara, maskapai dan staf bandara mencair begitu saja, dan itu benar-benar gratis untuk semua.” ujar McBride menambahkan.

Intervensi, yang dimulai setelah serangan 11 September 2001 di AS, saat ini sedang dihentikan oleh Washington dan pasukan sekutu, dengan penarikan pasukan asing.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 18 Telah Dibuka, Berikut Kelanjutan Proses Setelah Akun Terverifikasi

Salah satu komentar yang dikutip Al Jazeera mengeluarkan pikirannya tentang ‘tingkat keputusasaan yang tak terbayangkan yang harus ditanggung seseorang hingga berani menggantungkan dirinya di pesawat terbang”.

Dia juga menggambarkan situasi keamanan yang berantakan sebagai sesuatu yang ‘tidak dapat dipercaya’ (unimaginable).

Bagi yang lain, gambar-gambar itu mengingatkan pada kekacauan yang menyelimuti pelarian AS dari Vietnam pada akhir perang negara itu pada tahun 1975.

Namun, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, telah menolak perbandingan tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, AS dan beberapa sekutu Washington, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, telah berusaha untuk mengatur penerbangan evakuasi keluar dari Kabul sejalan dengan berakhirnya operasi tempur mereka di Afghanistan.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa AS, pada Senin malam, menghentikan semua penerbangan evakuasi dari Kabul.

Upaya itu dilakukan pihak berwenang saat mereka berusaha untuk membersihkan kerumunan orang yang berkumpul di lapangan terbangnya.

Baca Juga: Nagita Slavina Ngidam Vespa Christian Dior Samaan dengan Jisoo BLACKPINK, Harganya Bikin Geleng Kepala!

Pejabat itu tidak mengatakan berapa lama jeda pada penerbangan evakuasi akan berlangsung.

Sementara itu, maskapai menghindari penerbangan di atas Afghanistan setelah otoritas penerbangan setempat mendesak mereka untuk mengubah rute.

British Airways, Lufthansa, Singapore Airlines, Air France dan Virgin Atlantic mengumumkan bahwa mereka tidak lagi terbang di atas negara itu setelah Taliban mengambil alih Kabul.

Otoritas Penerbangan Sipil Afghanistan mengatakan dalam ‘pemberitahuan kepada para penerbang’ bahwa ‘wilayah udara Kabul telah diserahkan kepada pihak militer’.

Otoritas tersebut menyarankan maskapai penerbangan untuk mengubah rute karena ‘setiap transit melalui wilayah udara Kabul tidak akan terkendali’.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x