Mantan Menhan AS Sekaligus Arsitek Kontroversial Perang Irak, Donald Rumsfeld, Meninggal Dunia

- 1 Juli 2021, 10:25 WIB
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat /Unsplash/@yulokchan/

ZONABANTEN.com – Donald Rumsfeld, mantan menteri pertahanan Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan arsitek perang Amerika di Irak dan Afghanistan meninggal dunia pada usia 88 tahun.

"Dengan kesedihan yang mendalam kami berbagi berita tentang meninggalnya Donald Rumsfeld, seorang negarawan Amerika dan suami, ayah, kakek, dan kakek buyut yang setia," tulis keluarga Rumsfeld dalam unggahan Twitter dikutip ZONABANTEN.com dari NPR.

Sebagai seorang pemimpin gerakan neokonservatif yang berpengaruh besar di masa pemerintahan presiden George W. Bush, Rumsfeld mungkin paling diingat sebagai salah satu arsitek kunci dari perang selama beberapa dekade di Irak dan Afghanistan.

Baca Juga: Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2020 Disahkan DPRD Kota Tangerang 

Strateginya pasca peristiwa 9/11 telah menjadi salah satu ciri kebijakan luar negeri AS, dan jejak berdarah yang tersisa setelah invasi tahun 2000-an telah membuat beberapa orang mengingatnya sebagai negarawan yang terampil, sementara yang lain menyalahkan intervensi ini sebagai penyebab kekacauan kawasan dan mengikat tentara AS ke dalam perang yang tampaknya tak berujung.

Saat Perang Irak berkecamuk, pasukan AS terlibat dalam skandal yang melibatkan perlakuan kasar terhadap tahanan Irak di penjara Abu Ghraib yang terkenal kejam.

Rumsfeld pada saat itu kemudian mengatakan bahwa dia menawarkan untuk berhenti dua kali dari jabatannya selama periode itu, tetapi Bush tak mengizinkannya.

Baca Juga: Barbar! Netizen +62 Serukan Unfollow Lechia Gdansk 

Ia mengatakan bahwa para tahanan diperlakukan dengan cara yang menjijikkan dan sesat serta mengerikan.

Posisinya dalam memperlakukan tahanan terorisme di Teluk Guantanamo juga menarik perhatian dan kritik.

Sebuah memo yang merinci bagaimana interogator di kamp penjara memaksa tahanan untuk berdiri selama empat jam setiap kali memuat catatan tulisan tangan ini dari Rumsfeld: "Saya berdiri selama 8–10 jam sehari. Mengapa [tahanan] berdiri dibatasi hingga 4 jam?"

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar 1 Juli 2021, Epic Comeback Dolar, Rupiah Rontok 

Bush, selaku pimpinan Rumsfeld, memuji sekutu lamanya tersebut.

"Pada pagi hari tanggal 11 September 2001, Donald Rumsfeld berlari ke arah api di Pentagon untuk membantu yang terluka dan memastikan keselamatan para penyintas. Selama lima tahun berikutnya, dia bertugas tetap sebagai menteri pertahanan masa perang, sebuah tugas dia melakukannya dengan kekuatan, keterampilan, dan kehormatan," kata Bush dalam sebuah pernyataan.

Rumsfeld mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada tahun 2006 saat Amerika menyatakan kemarahan atas Perang Irak, yang dengan cepat menjadi kewajiban kebijakan luar negeri untuk pemerintahan Bush.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Komet Selebar 100 Km Bergerak Mendekati Matahari 

Rumsfeld sebagian besar mendukung tindakannya, dalam memoar 2011 dan dalam pidato perpisahannya dengan Pentagon pada 2006.

"Kesimpulan musuh kami bahwa AS tidak memiliki kemauan atau tekad untuk menjalankan misi kami yang menuntut pengorbanan dan kesabaran sama berbahayanya dengan ketidakseimbangan kekuatan militer konvensional," katanya.

Mungkin menghibur bagi beberapa orang untuk mempertimbangkan jalan keluar yang anggun dari penderitaan dan, memang, keburukan pertempuran. Tetapi musuh berpikir secara berbeda," lanjutnya.***

Editor: Yuliansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah