Baca Juga: Dikeluhkan Warga Bikin Macet, Kelurahan Ciputat Tertibkan Pedagang 'Pemakan' Badan Jalan
Hosie juga mengatakan karena kasus manusia menurun, kemungkinan penularan di antara hewan menjadi semakin penting sebagai sumber potensial reintroduksi SARS-CoV-2 ke manusia.
“Oleh karena itu penting untuk meningkatkan pemahaman kita tentang apakah hewan yang terpapar dapat memainkan peran apa pun dalam penularan,” katanya.
Kucing pertama yang diidentifikasi dengan Covid-19 adalah anak kucing Ragdoll betina berusia empat bulan dari sebuah rumah di mana pemiliknya mengalami gejala yang sesuai dengan infeksi SARS-CoV-2 pada akhir Maret 2020.
Namun pemiliknya tidak dites.
Anak kucing itu dibawa ke dokter hewan pada April 2020 dengan gejala kesulitan bernapas.
Sayangnya kondisi kucing tersebut semakin memburuk dan kemudian harus dibiarkan.
Sampel paru post-mortem kemudian mengungkapkan kerusakan pada paru-paru yang konsisten dengan pneumonia virus dan ada bukti infeksi SARS-CoV-2.
Kucing kedua adalah kucing Siam betina berusia enam tahun dari sebuah rumah di mana salah satu pemiliknya dinyatakan positif Covid-19.
Kucing itu dibawa ke dokter hewan dengan kotoran hidung dan konjungtivitis tetapi tanda-tanda klinis ini tetap ringan dan kucing kemudian sembuh.