Ada Apa Ini? Denmark, Islandia dan Norwegia Sepakat Hentikan Imunisasi Vaksin AstraZeneca

- 14 Maret 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Freepik/freepik

ZONA BANTEN – Tiga negara di Skandinavia sepakat untuk hentikan imunisasi vaksin AstraZeneca.

Tiga negara tersebut yaitu Denmark, Islandia dan Norwegia.

Norwegia menjadi negara terakhir yang memutuskan untuk menghentikan imunisasi vaksin.

Baca Juga: Saldo Bantuan Pelatihan 1 Juta Rupiah Bukanlah Insentif Kartu Prakerja 

Langkah ini diambil setelah tiga tenaga kesehatan di Norwegia yang baru saja menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca, kini dirawat di rumah sakit akibat pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit, menurut otoritas kesehatan Norwegia, Sabtu, 13 Maret 2021 sebagaimana dikutip dari Antara.

Ketiga petugas itu berusia di bawah 50 tahun.

Norwegia menghentikan imunisasi vaksin COVID-19 dengan AstraZeneca pada Kamis, 12 Maret 2021 yang lalu, menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh Denmark. Islandia lantas mengikuti langkah tersebut.

Baca Juga: Sinopsis The Accidental Detective 2: In Action, Kasus Kematian dengan Bayaran 50 Ribu Dolar, di K-Movievaganza 

"Kami tidak tahu apakah kasus tersebut berhubungan dengan vaksin," kata Sigurd Hortemo, dokter senior di Badan Pengawas Obat Norwegia saat konferensi pers gabungan dengan Norwegian Institute of Public Health (NIPH).

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) akan menyelidiki tiga kasus tersebut, Hortemo mengatakan.

"Mereka mengalami gejala yang tak biasa: pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan kadar trombosit," kata Steinar Madsen, Direktur Medis Badan Pengawas Obat Norwegia kepada lembaga penyiaran NRK.

Baca Juga: Begini Cara Cek Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 14 Serta Pencairan Saldo Insentif 

"Mereka sakit cukup parah...Kami menangani (kasus) ini dengan sangat serius," katanya, menambahkan bahwa otoritas telah menerima laporan kasus tersebut pada Sabtu.

AstraZeneca mengeklaim bahwa analisis data keamanan mereka yang meliputi kasus yang dilaporkan dari 17 juta lebih dosis vaksin yang telah diberikan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia --kadar trombosit yang rendah.

"Faktanya, laporan jumlah kasus jenis ini untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca tidak lebih besar dari jumlah yang akan terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksin," kata juru bicara perusahaan.

Baca Juga: KEJUTAN! Justin Beiber Sebut Dirinya Tak Punya Handphone 

Perkembangan atau contoh kasus seperti itu tidak diamati selama uji klinis vaksin, lanjutnya.

Sebelum Denmark dan Norwegia menghentikan vaksinasi vaksin COVID-19 AstraZeneca, Austria terlebih dahulu menangguhkan penggunaan slot dosis vaksin tersebut sambil menyelidiki kematian akibat masalah koagulasi dan penyakit akibat emboli paru.

EMA pada Kamis mengatakan bahwa khasiat vaksin tersebut lebih besar ketimbang risikonya dan masih dapat diberikan.

Baca Juga: Sinopsis Underworld: Rise of The Lycans, Nasib Bumi, Saat Manusia Hanya Jadi Budak, Tayang di Trans TV 

Eropa sedang berjuang mempercepat program vaksinasi setelah pengiriman vaksin COVID-19 dari Pfizer dan AstraZeneca mengalami penundaan, bahkan meski kasus baru melonjak di sejumlah negara.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah