Hari Kanker Anak Internasional 2021: Orang Tua Wajib Tahu, Kenali Jenis Kanker Pada Anak

- 15 Februari 2021, 17:10 WIB
Hari Kanker Anak Internasional 2021
Hari Kanker Anak Internasional 2021 /Freepik

Jenis Kanker Anak 

Jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak berbeda dengan yang terlihat pada orang dewasa. Jenis kanker yang paling umum berkembang pada anak-anak adalah sebagai berikut :

Baca Juga: Segera Miliki! Ini 9 Tanaman Hias yang Digadang-gadang Terpopuler di 2021, Cara Perawatannya Sederhana

  • Leukemia atau kanker darah
  • Neuroblastoma
  • Tumor Wilms
  • Tumor otak dan sumsum tulang belakang
  • Kanker tulang (termasuk osteosarcoma dan sarkoma Ewing)
  • Limfoma (termasuk Hodgkin dan non-Hodgkin)
  • Rhabdomyosarcoma
  • Retinoblastoma

Leukemia: Ini adalah jenis kanker anak yang paling umum, terhitung sekitar 28 persen dari semua kanker pada anak-anak.

Jenis yang paling umum pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myeloid akut (AML) dan dapat menyebabkan nyeri tulang dan sendi, kelelahan, kelemahan, kulit pucat, perdarahan atau memar, demam, penurunan berat badan, dan gejala lainnya.

Baca Juga: Beredar Paket Valentine Alat Kontrasepsi, Pemkot Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Menemukan

Tumor otak dan sumsum tulang belakang: Ini adalah kanker paling umum kedua pada anak-anak, mencapai sekitar 26 persen dari kanker anak-anak.

Kebanyakan tumor otak pada anak-anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak dan dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur atau ganda, pusing, kejang, kesulitan berjalan atau memegang benda, dan gejala lainnya. Tumor sumsum tulang belakang lebih jarang terjadi dibandingkan tumor otak pada anak-anak.

Neuroblastoma: Jenis kanker ini berkembang hampir menjadi bentuk sel saraf yang ditemukan dalam embrio atau janin yang sedang berkembang dan jarang terjadi pada anak-anak yang berusia lebih dari 10 tahun. Tumor bisa mulai dari mana saja, tetapi biasanya dimulai di perut dan menyebabkan gejala, seperti nyeri tulang dan demam.

Baca Juga: Stimulus Amerika Serikat Membuat Peluang Positif Menguatnya Rupiah di Harga Rp13.940 per dolar

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x