Geram dengan Klaim Palsu, Facebook Putuskan Akan Hapus Segala Hoax Tentang Vaksin Covid-19 dan Lainnya

- 9 Februari 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /

ZONA BANTEN - Media sosial Facebook baru-baru ini dihebohkan dengan kabar palsu mengenai vaksin yang dapat sebabkan autisme.

Facebook dikenal sebagai media sosial yang bebas. Oleh karena itu, tak jarang di dalamnya para pengguna dengan mudah menyebarkan informasi hoax.

Geram dengan segala kabar hoax tentang Covid-19, Facebook akhirnya memutuskan untuk menghapus semua kabar palsu tentang topik virus corona.

Baca Juga: Mengejutkan! Pemerintahan Joe Biden Tidak Ikut Jejak Trump Akui Dataran Tinggi Golan Bagian Israel 

Dilansir dari ABC News, Facebook telah mengumumkan akan memperluas daftar klaim kesehatan palsu yang dilarang dari platform tersebut untuk memasukkan klaim yang dibantah tentang vaksin secara umum.

Perusahaan media sosial tersebut mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa setiap klaim palsu tentang virus corona, vaksinnya, dan vaksin lainnya, termasuk bahwa COVID-19 adalah virus buatan manusia, dan bahwa vaksin itu berbahaya hingga menyebabkan autisme, akan dihapus.

Klaim semacam itu sudah dilarang dalam iklan di platform.

Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis Bulan Februari 2021 di stimulus.pln.co.id, Ini Syaratnya 

Facebook mengatakan akan menghapus grup, halaman, dan akun yang berulang kali membagikan klaim kesehatan yang terbukti palsu atau hoax.

Perusahaan telah memperkenalkan kebijakan yang lebih ketat untuk memerangi kesalahan informasi vaksin COVID-19 selama pandemi, tetapi mengambil pendekatan yang lebih santai terhadap informasi yang salah tentang vaksin lain.

Informasi yang menyesatkan tentang vaksinasi secara umum jarang dihapus dan hanya dianggap sebagai unggahan berisiko "membahayakan".

Baca Juga: Donald Trump dalam Masalah! Georgia Membuka Penyelidikan Atas Upaya Trump Batalkan Hasil Pemilu 

Pada bulan Desember, Facebook mengumumkan akan menghapus klaim palsu tentang vaksin COVID-19 yang telah dibantah oleh para ahli kesehatan masyarakat.

Meskipun dalam beberapa minggu terakhir laporan berita telah mengidentifikasi halaman Facebook, grup, dan akun Instagram yang masih menyebarkan klaim palsu ini.

Facebook juga mengatakan akan membantu pengguna mengetahui di mana dan kapan mereka dapat menerima vaksin virus corona.

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Bansos BLT 300 dari Kemensos Cair di Februari 2021

Facebook juga akan bermitra dengan Universitas Johns Hopkins dan American Association of Retired Persons untuk menjangkau warga kulit hitam, Latin, dan Penduduk Asli Amerika di Amerika Serikat.

Termasuk juga serta orang-orang berusia di atas 50 tahun, dengan konten pendidikan yang membahas masalah yang mungkin dimiliki kelompok-kelompok itu tentang vaksin baru.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah