Divisi maritim departemen luar negeri Filipina mengatakan bahwa kapal itu memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina paling cepat Rabu, 27 Januari.
Keesokan harinya, kedutaan besar China menghubungi dan meminta untuk mengizinkan kapal berlindung di dalam wilayah Filipina.
Menurut surat kabar yang berbasis di Manila, Philippine Daily Inquirer, kapal tersebut telah terlihat di ZEE Filipina pada 25 Januari.
Tidak ada topan yang dilaporkan di Filipina dalam beberapa pekan terakhir, tetapi bulan Januari membawa gelombang besar di bagian timur menghadap Pasifik.
Insiden intrusi maritim Tiongkok biasanya terjadi di Laut China Selatan yang disengketakan, sebelah barat Filipina. Tetapi dua insiden yang melibatkan Jia Geng terjadi di utara dan timur Filipina, dekat Samudera Pasifik, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli maritim.
Insiden serupa juga datang ketika China memulai ekspedisi penelitian ke Benham Rise yang kaya sumber daya, timur laut Filipina dan di dalam ZEE-nya.
Beijing sebelumnya telah menimbulkan kemarahan dengan mengatakan bahwa Manila tidak dapat mengklaim kedaulatan atas daerah tersebut, meskipun ada pernyataan PBB bahwa itu adalah bagian dari Filipina.
Mereka yang mengkritik ekspedisi China ke perairan Pasifik memperingatkan bahwa Filipina mungkin terlalu bermurah hati kepada Beijing dengan mengizinkan kegiatan semacam itu, karena hubungan antara kedua negara semakin dekat di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.