"Kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia secara teratur mengeluarkan pesan keselamatan dan keamanan kepada warga kami," katanya.
Amerika Serikat pada hari Sabtu meminta otoritas Rusia untuk membebaskan pengunjuk rasa dan jurnalis yang ditahan di demonstrasi tersebut, dan mengutuk apa yang disebut "taktik keras" yang digunakan oleh polisi terhadap mereka.
Baca Juga: Ilmuwan Keluarkan Otak Ted Bundy, Pembunuh Berantai 36 Wanita untuk Diteliti Alasannya Mengejutkan
Di pusat kota Moskow, di mana wartawan Reuters memperkirakan hingga 40.000 orang telah berkumpul di salah satu demonstrasi tidak sah terbesar selama bertahun-tahun, polisi terlihat menahan orang secara kasar dan memasukkan mereka ke dalam van terdekat.
Pihak berwenang mengatakan hanya sekitar 4.000 orang yang muncul, sementara kementerian luar negeri mempertanyakan perkiraan kerumunan Reuters.
"Tidak, hanya beberapa orang yang keluar demo, banyak orang memilih Putin," kata Peskov, menurut kantor berita TASS. Dia menambahkan bahwa Rusia telah mendukung reformasi konstitusi yang diusulkan oleh presiden. Perubahan konstitusi akan memungkinkan Putin tetap berkuasa hingga tahun 2036.
Baca Juga: Aktris Song Yoo Jung Pemeran School 2017 dan Rapper Iron SMTM 3, Meninggal Dunia
HUBUNGAN TERBURUK BEBERAPA TAHUN INI.
Navalny telah meminta para pendukungnya untuk memprotes setelah ditangkap akhir pekan lalu ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman untuk pertama kalinya sejak diracuni dengan zat saraf yang menurutnya telah diserahkan kepadanya oleh agen keamanan negara pada bulan Agustus.
Bahkan sebelum gesekan karena kasus Navalny, hubungan antara Moskow dan Washington berada pada titik terendah sejak akhir Perang Dingin, dengan kedua belah pihak juga berselisih mengenai peran Rusia di Ukraina dan tuduhan campur tangan dalam pemilihan AS, yang dibantahnya, di antara masalah lainnya.