Peringatkan AS, Korea Utara Pamerkan Kapal Selam dan Senjata Nuklir Mutakhir Lewat Parade Militer

- 15 Januari 2021, 17:21 WIB
Rudal balistik Hwasong-15 terlihat di parade militer Korea Utara. *
Rudal balistik Hwasong-15 terlihat di parade militer Korea Utara. * /KCNA-Yonhap

"Setelah Kim meluncurkan rencananya untuk mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir selama kongres, Korea Utara menampilkan SLBM baru yang dianggap sebagai yang terbaik dalam persenjataan nuklir. Melalui acara tersebut, Korea Utara memamerkan kemampuan serangan keduanya terhadap AS dan itu jauh lebih mengancam daripada rudal balistik antarbenua (ICBM)," ujarnya.

Kim Jin Ah, seorang peneliti di Institut Korea untuk Analisis Pertahanan (KIDA), juga mengatakan pameran SLBM baru adalah pesan kepada AS bahwa negara tersebut meningkatkan kemampuan nuklirnya untuk menghalangi AS.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gempa Majene: 34 Orang Meninggal Dunia, 26 di Antaranya Tewas di Mamuju

"Mengingat bahwa pemimpin Korea Utara mengatakan kemampuan pertahanan nasional negaranya berada pada tingkat pre-emptive menahan ancaman pasukan musuh di luar wilayah mereka, mungkin telah meningkatkan SLBM-nya lewat Pukguksong-5," katanya.

Selain itu, ia merujuk pada pengembangan kapal selam bertenaga nuklir dan itu akan memungkinkan Korea Utara membawa SLBM ke Samudra Pasifik dan menyerang daratan AS dalam serangan kedua bahkan jika rudal balistiknya dicegat, yang bisa menjadi pengubah permainan.

Park juga mengatakan satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah versi upgrade dari rudal KN-23 milik Korea Utara.

Baca Juga: Lagi APES! Whatsapp Tersandung Masalah di India

"Kim Jong Un juga mengatakan pengembangan senjata nuklir taktis dan rudal yang baru diluncurkan bisa terbang 1.000 kilometer, yang bisa menjadi ancaman bagi Korea Selatan dan Jepang. Dengan memamerkan senjata ini, Korea Utara diyakini berupaya mengamankan kendali senjata dan berurusan dengan AS," kata profesor itu.

Unjuk kekuatan itu terjadi ketika pemerintahan Biden diresmikan pekan depan di tengah spekulasi bahwa mereka mungkin tidak menghabiskan banyak waktu untuk masalah nuklir Korea Utara, yang telah menemui jalan buntu sejak Februari 2019 ketika KTT Hanoi yang sangat dihebohkan antara Presiden AS, Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan.***

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah