Network
ZONABANTEN.com - Tanggal 9 Desember ditetapkan sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia sejak disahkannya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi pada 31 Oktober 2003 untuk meningkatkan kesadaran publik tentang anti-korupsi.
Hal ini dilatarbelakangi oleh Konvensi yang ditetapkan oleh PBB yang menyatakan bahwa perlu adanya kepedulian tentang keseriusan masalah dan ancaman yang ditimbulkan oleh korupsi terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat, merusak institusi dan nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai etika dan keadilan serta membahayakan pembangunan berkelanjutan dan supremasi hukum.
Hari ini diperingati untuk mempromosikan dan memperkuat langkah-langkah untuk mencegah dan memberantas korupsi secara lebih efisien dan efektif.
Dan pada saat yang sama juga mempromosikan integritas, akuntabilitas dan manajemen yang tepat dari urusan publik dan properti publik.
Baca Juga: Penyakit Misterius Eluru: Menewaskan Satu Orang & Menyebabkan 300 Orang Dirawat di Rumah Sakit
Pada laman anticorruptionday.org disebutkan bahwa korupsi tumbuh subur di saat krisis dan pandemi global yang sedang berlangsung juga tidak terkecuali.
Selama krisis kesehatan COVID-19, memerangi korupsi dapat menjadi pembeda antara hidup dan mati, makanan atau kelaparan yang cukup, memiliki atap di atas kepala seseorang atau menjadi tunawisma.
Selama pandemi yang sedang berlangsung, semua negara telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk menangani keadaan darurat kesehatan dan untuk menghindari keruntuhan ekonomi global.
Mereka telah mengerahkan miliaran dana untuk mendapatkan peralatan medis dan menyediakan jaring pengaman ekonomi bagi warga negara dan bisnis yang mengalami kesulitan.
Tetapi tanggapan mendesak yang diperlukan selama pandemi ini juga menciptakan peluang yang signifikan untuk dilakukannya tindakan korupsi.
Oleh karena itu, tema tahun ini menekankan bahwa pemulihan COVID-19 yang inklusif hanya dapat dicapai dengan integritas dan akuntabilitas.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG! Sejumlah Wilayah akan Dilanda Cuaca Ekstrem Hari Ini
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres juga membuat pernyataan tentang korupsi dalam konteks COVID-19.
“Korupsi adalah kriminal, tidak bermoral dan pengkhianatan terakhir atas kepercayaan publik. Ini bahkan lebih merusak di saat krisis - seperti yang dialami dunia sekarang dengan pandemi COVID-19. Tanggapan terhadap virus ini menciptakan peluang baru untuk mengeksploitasi pengawasan yang lemah dan transparansi yang tidak memadai, mengalihkan dana dari orang-orang pada saat mereka paling membutuhkan.” katanya.
Adanya hari Internasional yang memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia ini ditujukan untuk mengedukasi publik tentang berbagai isu yang menjadi perhatian masyarakat global salah satunya adalah pemberantasan tindak korupsi di berbagai elemen pemerintahan.***
