Demi Melawan Hoax, Perancis Telah Membocorkan Beberapa Situs Disinformasi Intelijen Rusia

18 Februari 2024, 09:15 WIB
Demi melawan hoax, Perancis telah membocorkan beberapa situs disinformasi intelijen Rusia /Newsweek

ZONABANTEN.com - Bila membahas hoax, maka pasti kami mengingat masyarakat Indonesia yang sering terjebak dan termakan video atau berita palsu. Hoax disebarkan untuk mengubah narasi dan pendapat masyarakat mengenai suatu topik dan hal.

Empat hari yang lalu, Pihak keamanan Perancis telah melacak beberapa situs yang kemungkinan berasal dari Moscow.

Salah satu daripada situs-situs tersebut adalah news-odessa.ru, topnews.uz.ua, dan pravda-en.com.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Ditelpon Presiden Perancis, Bahas Situasi Ukraina dan Dampak Krisis Pasar Energi

Kebanyakan dari website-website ini memang dibiarkan terbengkalai. Hal ini dapat dibuktikan dengan minimnya pengunjung di website-website tersebut. 

Badan Virginium Perancis yang bergerak di area teknis dan operasional yang bertanggung jawab atas gangguan dan kewaspadaan terhadap gangguan digital asing.

Rusia sedang memberikan jalan untuk disinformasi online, karena pada tahun ini banyak pemilihan-pemilihan penting yang terjadi di Eropa Barat.

Badan Virginium membeberkan jaringan online yang dinamakan sebagai "Portal Kombat" ini adalah untuk terdiri dari kurang lebih 193 situs yang tugas utamanya adalah membenarkan perang di Ukraina, dan mengkritik Pemerintahan Ukraina.

Kebanyakan dari konten-konten hoax yang disebarkan oleh Rusia di media sosial mentargetkan laman-laman yang menyebarkan teori-teori konspirasi.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Bergejolak, Ukraina Klaim Sukses Lakukan Serangan Balasan

Tindakan ini tentu menimbulkan amarah di kalangan Rusia. Media berita Nasional Rusia, TASS menuduh pemerintah Perancis ingin memutuskan jaringan informasi dari Rusia.

Kedutaan Rusia di Paris bahkan menuduh Perancis berusaha untuk mengontrol Informasi yang dapat dicerna rakyatnya.

Seperti dikabarkan, Rusia mulai mengoperasikan operasi disinformasi sejak 2014. Namun, upaya-upaya tersebut sudah dilaksanakan sejak 2013, di mana Rusia mendirikan Badan Riset Internet mereka. 

Hal ini dilakukan oleh Rusia karena Putin menyadari betapa penting dan vitalnya media sosial dalam mempengaruhi pendapat masyarakat sejak terjadinya revolusi Mesir di 2011 yang melengserkan Hosni Mubarak.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: The Guardian Newsweek TASS Economist news-odessa.ru

Tags

Terkini

Terpopuler