Nasib ‘Ngenes’ Arab Druze di Israel, Jadi Kelas Nomor Dua Padahal Susah Payah Bela Negara Lawan Hamas

5 Desember 2023, 16:48 WIB
Potret komunitas Arab Druze di Israel /Screenshot Paw Research

ZONABANTEN.com - Arab Druze adalah komunitas dengan kepercayaan unik yang tinggal di berbagai daerah seperti Israel, Lebanon, Suriah, hingga Yordania.

Di Israel, Arab Druze merupakan komunitas minoritas yang menyumbang populasi sebanyak 2%, dan kebanyakan tinggal di utara negara itu..

Sejak meletusnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu, kebanyakan pria Arab Druze (kecuali di dataran tinggi Golan) bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 6 Desember 2023: Jangan Biarkan Keserakahan Menyelimutimu

Masyarakat Arab Druze yang bergabung dengan angkatan militer Israel sebenarnya sudah menjadi pemandangan biasa di negara itu.

Komunitas ini memang sudah sangat menonjol di angkatan militer Israel, dan sangat terkenal dengan sikap patriotiknya.

Mereka bahkan dipercaya untuk mengendalikan posisi-posisi penting dan unit-unit yang tinggi di kemiliteran Israel.

Tingginya dedikasi mereka terhadap negara Israel, bahkan telah mengundang kekaguman tersendiri dari kalangan masyarakat Israel lainnya.

Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi, BPBD Kabupaten Tangerang Siap Siaga

Tetapi meski begitu, berani mati untuk negara sepertinya tak membuat masyarakat Arab Druze cukup terhormat di negara ini, terutama di pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Lima tahun yang lalu tepat pada 19 Juli 2018, Undang-Undang Dasar Negara-Bangsa disahkan secara diam-diam, dan menjadi kontroversi di negara itu.

Undang-undang itu menegaskan bahwa Israel adalah negara bangsa Yahudi, yang mana seolah-olah telah mengesampingkan masyarakat lainnya.

Meskipun undang-undang ini dimaksudkan untuk memupuk sikap nasionalisme warga Yahudi Israel, tetapi bagaimanapun komunitas Arab Druze memandangnya berbeda.

Baca Juga: Pecah! TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale Dimeriahkan Lyodra, Mahalini, Rizky Febian, dan JKT48

Mereka berpikir bahwa ini adalah upaya pembentukan kelas sosial di Israel, dimana orang-orang non-Yahudi mendapatkan kelas nomor dua.

Tiga anggota parlemen Druze pada waktu itu bahkan menyebutkan undang-undang tersebut sebagai tindakan ‘ekstrem’ untuk mendiskriminasi minoritas.

Arab Druze sendiri adalah komunitas Arab yang terbentuk berdasarkan kepercayaan Druzeisme, yaitu kepercayaan yang menggabungkan pemikiran filsafat, Yudaisme, Kekristenan, dan Islam.

Baca Juga: Demo APDESI di Depan Gedung MPR/DPR RI, Polisi Kerahkan 1.800 Personel Gabungan dan Imbau Gunakan Jalur Lain

Druzeisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Muhammad ad-Darazi, seorang pengkotbah Ismaili yang pernah hidup di abad-11, selama pemerintahan Fatimiyah.

Meskipun nama Druze dikaitkan dengan ad-Darazi, tetapi masyarakat Druze justu menganggapnya sebagai orang sesat.

Bahkan mereka sendiri tidak begitu menyukai disebut Druze, melainkan lebih suka disebut al-Muwahhidun yang berarti pengikut Tauhid atau Monotheisme.***

 

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Haaretz

Tags

Terkini

Terpopuler