Pro Palestina Gunakan Slogan 'From The River to The Sea, Palestina Will be Free', Begini Sejarah dan Maknanya

7 November 2023, 11:35 WIB
Sejarah dan makna slogan /Xach Hill/Pexels

ZONABANTEN.com - Akhir-akhir ini, slogan “From The River to The Sea, Palestina will ber Free” ramai digunakan oleh pro Palestina sebagai bentuk suara dukungan mereka untuk Palestina. Seperti tertulis dalam poster, platform, atau dalam bentuk lainnya kerap dipasang di sosial media.

Bahkan, dalam berbagai aksi dan gencatan suara senjata untuk mengakhiri serangan Israel terhadap Palestina juga sering diselingi slogan tersebut.

Dilansir dari Al-Jazeera, slogan “From The River to The Sea, Palestina will ber Free” bukan hanya sebatas diartikan dengan “Dari Sungai hingga Laut, Palestina akan Merdeka”.

Lebih dari itu, maksud slogan ini adalah merupakan seruan kebebasan dari Sungai Yordania ke Laut Mediterania, atas Palestina.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Buah Semangka Digunakan sebagai Simbol Pro Palestina

“Palestina merentang dari Sungai (Yordania) ke Laut (Mediterania), tidak kurang”. Terang pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada 2 oktober 2011 silam.

Pada intinya konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina adalah pertikaian mengenai wilayah lahan, khususnya siapa yang mempunyai hak untuk tinggal di wilayah antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania.

Inti konflik ini seperti mengulang kembali sejarah atau asal usul adanya slogan “From The River to The Sea, Palestina Will be Free”, itu.

Mengingat bahwa sejarah slogan ini, yaitu berawal dari adanya perdebatan mengenai pembagian wilayah yang terjadi pada tahun 1940-an.

Berdasarkan laporan dari Middle East Eye, saat itu ketika kerajaan Inggris mengakhiri mandatnya untuk menguasai Palestina, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi usulan agar membagi wilayah itu menjadi dua negara, negara Yahudi dan Palestina.

Namun rencana ini, ditolak keras oleh para pemimpin Arab pada saat itu, sebab jika tetap dilanjutkan 62 persen wilayah itu akan berada di bawah kendali Israel.

Baca Juga: Save Palestine, Indonesia Bersatu Memberi Doa dan Dukungan kepada Palestina

Setelah Inggris ditarik mundur, perang pun pecah. Akibat dari perang itu, lebih dari 750.000 warga Palestina terusir dari rumahnya, peristiwa ini pun dikenal dengan sebutan “Nakba atau malapetaka”.

Bagi pengamat Palestina dan Israel, slogan ini ditafsirkan dengan makna yang berbeda tergantung pada istilah “bebas”.

Kebebasan yang dimaksud di sini yaitu mengacu pada fakta bahwa sejak Inggris memberikan hak kepada Yahudi untuk mendirikan tanah air nasional di Palestina melalui Deklarasi Balfour tahun 1917.

Akibatnya, rakyat Palestina tidak mendapatkan hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

Oleh sebab itu, Palestina dianggap dapat membahayakan Israel, jika kedaulatan Israel masih berada di antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Tags

Terkini

Terpopuler