Generasi Hikikomori Korea Selatan Lebih Tinggi dari Jepang, Ini Penyebabnya

25 April 2023, 13:18 WIB
Generasi hikikomori di Korea Selatan lebih banyak daripada di Jepang. /freepik.com

ZONABANTEN.com - Istilah hikikomori yang dalam bahasa Jepang berarti mengurung diri mengacu pada masyarakatnya yang mengasingkan diri selama beberapa tahun.

 

Sebuah program rehabilitasi yang disediakan oleh perusahaan sosial Jepang, K2 International Group, pun didirikan. Namun, tidak hanya di Jepang. Program ini juga diadakan di Seoul, Korea Selatan.

 

Kini, masyarakat Korea Selatan juga menghadapi tantangan sosial yang sama dengan masyarakat Jepang, terutama kalangan generasi muda. Bahkan menurut sebuah data, hikikomori yang ada di Korea Selatan lebih tinggi dari Jepang.

 

Pada bulan Januari lalu, Pemerintah Seoul memperkirakan ada 129 ribu orang berusia antara 19 hingga 39 tahun yang masih sangat terasing.

 

Baca Juga: Kasus Perselingkuhan Virgoun Ramai Dibicarakan, Berikut 4 Fakta yang Diungkap Inara Rusli

 

Penyebabnya beragam, seperti menarik diri dari pergaulan atau melakukan isolasi, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, memiliki masalah kesehatan mental, dan kesulitan dalam menciptakan hubungan sosial. 

 

Menurut Pemerintah Seoul, isolasi sosial yang akut di kalangan anak muda Korea Selatan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya paparan budaya yang sangat kompetitif secara terus-menerus, perundungan (bullying), dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).

 

Pandemi Covid-19 juga berperan dalam menghambat orang-orang yang terisolasi untuk kembali ke masyarakat. 

 

Pada tahun 2021, sebuah studi yang dilakukan oleh Korea Institute for Health and Social Affairs menunjukkan bahwa para hikikomori Korea Selatan tidak dapat direhabilitasi untuk memasuki dunia kerja dan harus bergantung pada layanan sosial selama sisa hidupnya.

 

Baca Juga: Begini Persepsi Warga Korea Selatan Mengenai KDRT

 

Hal tersebut berpotensi memicu kerugian negara sebesar 500 miliar won (sekitar 5,59 triliun rupiah) setiap tahun.

 

Menurut hasil survei Pemerintah Seoul, hampir 30 persen individu yang terisolasi secara sosial telah mengurung diri di rumah mereka selama lebih dari lima tahun.

 

Hasil survei yang melibatkan lebih dari 5.500 orang berusia antara 19 hingga 39 tahun ini menunjukkan bahwa jumlah hikikomori di Korea Selatan mencapai 4,5 persen dari total jumlah anak muda Seoul.

 

Angka ini lebih tinggi daripada Jepang yang kurang dari 2 persen di antara mereka yang berusia antara 15 dan 39 tahun sekitar satu dekade sebelumnya.

 

Salah satu penyintas hikikomori yang telah menjalani program rehabilitasi ini adalah Yoo Seunggyu.

 

Baca Juga: Angka Kelahiran Terus Menurun, Korea Selatan Diprediksi Jadi Negara Hilang

 

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas, ia mengasingkan diri dengan cara mengurung diri di rumah selama sekitar lima tahun di usia 20-an. Bahkan wajib militer pun tidak menghentikan keterasingannya. 

 

Hingga tahun 2021, Yoo Seunggyu tidak mencari pekerjaan dan memutuskan hubungannya dengan masyarakat. Program rehabilitasi yang disediakan oleh K2 International Group cabang Seoul pun membantunya keluar dari rumahnya. 

 

Pria berusia 30 tahun itu kini telah memberikan bantuan kepada orang-orang yang terisolasi secara sosial selama dua tahun terakhir.

 

“Dulu, saat saya menjalani rehabilitasi, Korea mengalami kelangkaan data tentang orang-orang yang terisolasi secara sosial yang lebih besar daripada sekarang, sehingga mereka tidak punya pilihan selain mengikuti program yang diimpor dari Jepang,” kata Yoo Seunggyu kepada The Korea Herald.

 

Baca Juga: Krisis Penduduk, Jumlah Petani dan Nelayan di Korea Selatan Menurun

 

Langkah-langkah kecil telah diambil oleh orang-orang yang pernah terisolasi secara sosial dan berhasil diatasi seperti Yoo Seunggyu. 

 

Ia telah membantu sekitar 10 orang yang menderita kondisi tersebut setiap tahunnya dengan menjalankan program rehabilitasi sendiri di sebuah tempat tinggal bersama yang berlokasi di Seoul utara.

 

Nama tempat tersebut adalah Not Scary Company yang didirikan Yoo Seunggyu bersama tiga alumni K2 International lainnya.

 

Pada Senin, 24 April 2023, Pemerintah Seoul mengumumkan rencana untuk menemukan lebih banyak orang yang menderita isolasi sosial.

 

Baca Juga: Film Korea 'The Swindlers' Trending di Netflix, Inilah Sinopsis dan Daftar Pemainnya, Ada Hyun Bin!

 

Tujuannya adalah untuk membantu mereka mendapatkan kembali kepercayaan diri dan mendorong mereka, hingga pada akhirnya mereka tertarik untuk menjadi mentor bagi orang lain yang mengalami hal serupa.

 

Pemerintah Seoul juga berencana untuk mendirikan 20 pusat bantuan di seluruh kota yang dapat membantu 5 ribu orang pada tahun 2025.***

 

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: The Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler