Pohon Kurma Pertama yang Ditanam oleh Yahudi di Madinah sebagai Kunjungan Lintas Agama

29 Maret 2023, 15:45 WIB
Kelompok Yahudi menanam pohon kurma di Madina untuk membangun persahabatan lintas agama. /pixabay.com

ZONABANTEN.com – Sekelompok orang Yahudi diizinkan masuk dan menanam pohon kurma di kota Madinah untuk membangun persahabatan lintas agama.

 

Hal ini merupakan peristiwa yang langka dan menuai pro kontra bagi orang-orang yang konservatif. Pasalnya, Madinah merupakan kota tersuci kedua dalam Islam setelah kota Mekah.

 

Menurut Jewish Chronicle dari surat kabar mingguan Yahudi, peristiwa tersebut merupakan kali pertama yang terjadi dalam 1.400 tahun terakhir atas undangan pemilik tanah pribadi sebagai tanda persahabatan dan niat baik kepada anggota agama lain seperti agama Abrahamik, Yahudi, dan Nasrani.

 

Bankir Yahudi dan Rick Sopher sebagai penyedia dana serta kebutuhan lainnya menjadi pemimpin kelompok Yahudi yang mengunjungi Arab Saudi.

 

Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan pemahaman agama yang lebih baik di negara tersebut melalui tiga agama tersebut.

 

Baca Juga: Penembakan di Sekolah Dasar Nashville Tewaskan Enam Orang, Motif Pelaku Masih Diselidiki

 

Setiap peserta diajak untuk menanam pohon kurma ajwa asli Madinah, di mana kurma tersebut telah disanjung dalam riwayat Nabi Muhammad SAW sebagai pohon kurma pertama yang ditanam olehnya.

 

Peserta yang menanam pohon kurma terdiri dari anggota delegasi, para dermawan, pengusaha, dan para akademisi di Arab Saudi.

 

“Saya berharap momen yang luar biasa ini akan mengarah pada persaudaraan dan kebersamaan yang lebih indah, serta bisa hidup berdampingan dalam harmoni yang damai. Momen ini juga sangat membuat hati terasa hangat” ujar Sopher dalam pelaksanaan penanaman pohon kurma.

 

Seorang jurnalis, Justin Cohen dari berita Yahudi, mengatakan bahwa 1.400 tahun setelah seorang Yahudi terakhir kali menanam pohon kurma di sini, mereka melakukan hal yang sama dengan menerima Shehecheyanu (berkah) untuk menghadiri kesempatan tersebut.

 

Baca Juga: Pembakaran Al Quran di Bulan Ramadhan Terjadi di Denmark, Menuai Kecaman dari Negara-Negara Islam

 

Diketahui bahwa Madinah juga pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi yang terdiri dari tiga kelompok besar. Namun, ketegangan dan pelanggaran perjanjian dengan komunitas Muslim yang baru-baru ini muncul menyebabkan eksekusi dan pengasingan bagi mereka.

 

Peraturan itu membuat peristiwa lintas agama ini dilihat sinis oleh sebagian orang yang tidak setuju dengan adanya peristiwa tersebut.

 

Sampai saat ini, non-Muslim dilarang memasuki Madinah. Undang-undang mengenai perkunjungan dilonggarkan pada tahun 2021 yang memungkinkan turis non-Muslim untuk mengunjungi kota dan berjalan ke pagar pembatas Masjid Nabawi.

 

Tahun lalu, 50 delegasi pemimpin bisnis Yahudi pro-Israel mengunjungi Masjid Al-Nabawi di Madinah atas undangan kuasa dari Saudi Arabia.

 

Baca Juga: Chelsea Gelar Buka Puasa Bersama di Stadion Stamford Bridge, Pertama dalam Sejarah Liga Inggris

 

Selain itu, tahun lalu juga ada seorang turis Israel yang berhasil memasuki Mekah dan melanggar larangan non-Muslim memasuki kota suci.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler