ZONABANTEN.com - Gempa Turki pada Senin lalu setidaknya telah menambah keputusasaan warga Suriah, yang selama ini terluka akibat perang yang tak kunjung usai.
Setidaknya kini telah ada tiga ribu jiwa lebih yang kehilangan nyawa akibat peristiwa gempa Turki ini di Suriah.
Demi mengurangi penderitaan para korban gempa Turki, Departemen Keuangan AS telah mengizinkan segala jenis bantuan terkait gempa ke Suriah, pada hari Kamis waktu setempat.
Baca Juga: Twitter Blue, Layanan Premium Hingga 4000 Karakter! Bisa Buat Curhat?
Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo telah memastikan bahwa sanksi AS atas Suriah tidak akan mempengaruhi proses pengiriman bantuan kepada para korban.
"Sanksi AS di Suriah tidak akan menghalangi upaya penyelamatan nyawa rakyat Suriah," kata Wally Adeyemo dalam sebuah pernyataan.
Departemen Keuangan AS telah mengeluarkan lisensi yang mana akan mempermudah AS dalam memberikan bantuan kemanusiaan di sana.
Baca Juga: Merasa Prihatin, Doyoung NCT Berdonasi Sebesar Rp 1,2 Miliar untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
“Sementara program sanksi AS sudah berisi pengecualian yang kuat untuk upaya kemanusiaan, hari ini Departemen Keuangan mengeluarkan Lisensi Umum untuk mengesahkan upaya bantuan gempa sehingga mereka yang memberikan bantuan dapat fokus pada apa yang paling dibutuhkan: menyelamatkan nyawa dan membangun kembali.” kata Adeyemo lebih lanjut.
Dilansir dari The Guardian, lisensi ini akan berlaku selama enam bulan, yang mana akan semakin memperluas otoritasi kemanusiaan AS.
Presiden AS Joe Bidden mengatakan dalam cuitan Twitter bahwa AS berencana akan memberikan bantuan awal ke Turki dan Suriah sebesar $85 juta.
Baca Juga: Intensitas Siklon Tropis FREDDY, BMKG : Harap berhati-hati
Bantuan ini juga termasuk bantuan makanan, obat-obatan, tempat berlindung, dan kebutuhan lainnya.
Sebelumnya, Turki dan Suriah telah diluluhlantahkan oleh gempa bermagnitudo 7,8 SR, yang berpusat di di 67km timur laut Kahramanmaraş, Turki Tenggara, pada hari Senin waktu setempat.
Gempa ini setidaknya telah menewaskan 21.051 jiwa, dimana 17.674 jiwa berada di Turki dan 3.377 jiwa berada di Suriah.***