PBB Kutuk Pencaplokan Rusia Atas 4 Daerah Ukraina

13 Oktober 2022, 16:30 WIB
PBB kutuk tindakan Rusia yang menganesasi 3 wilayah Ukraina // Daily Sabah

ZONABANTEN.com - Setelah deklarasi aneksasi yang dilakukan Rusia terhadap 4 daerah di Ukraina, PBB memutuskan untuk mengutuk langkah tersebut.

Pada hari Rabu kemarin, sebanyak 193 anggota majelis umum berkumpul untuk pemungutan suara terkait masalah tersebut.

Hasil pun didapatkan, di mana sebanyak 143 negara memutuskan untuk mendukung resolusi, dan menegaskan kembali kedaulatan Ukraina.

 Baca Juga: Pentingnya Hari Cuci Tangan Sedunia 15 Oktober, Kampanye Global untuk Meningkatkan Kebiasaan Bersih Ini

Sementara hanya ada 4 negara yang mendukung langkah Rusia, diantaranya adalah Korea Utara, Belarusia, Nikaragua, dan Suriah.

Sedangkan 35 negara lainya memutuskan abstain atau tidak bersuara, termasuk China, India, Afrika Selatan, dan Pakistan.

China abstain karena mereka tidak yakin bahwa resolusi tersebut dapat membantu mengatasi masalah Rusia=Ukraina.

Setiap tindakan yang diambil oleh Majelis Umum harus kondusif untuk mengurangi eskalasi situasi, kondusif untuk dimulainya kembali dialog dan harus kondusif untuk mempromosikan solusi politik untuk krisis ini,” kata Duta Besar China untuk PBB, Geng Shuang.

Baca Juga: Umar Patek Segera Bebas Bersyarat! Program Deradikalisasi Indonesia Justru Dipertanyakan

Sebelumnya, pada bulan September, Rusia telah mendeklarasikan pencaplokan atas 4 wilayah di Ukraina yang telah diduduki.

Diantaranya adalah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia, setelah menggelar apa yang disebutnya sebagai referendum.

Tetapi Ukraina dan sekutunya mengatakan bahwa referendum itu tidak sah dan ilegal, ditambah adanya unsur pemaksaan.

Dengan hasil resolusi yang telah didapatkan, PBB memutuskan untuk memberikan teguran paling keras kepada Rusia.

Baca Juga: Prediksi Trabzonspor vs AS Monaco di Europa League, Info Tim, Kemungkinan Susunan Pemain dan Skor Akhir

Tetapi Rusia melalui Duta Besarnya untuk PBB, menyatakan bahwa resolusi ini telah “dipolitisasi dan secara terbuka provokatif”, dan "dapat menghancurkan setiap upaya yang mendukung solusi diplomatik untuk krisis".

Keputusan PBB ini seperti mengulang kembali apa yang terjadi pada tahun 2014, saat Rusia mendeklarasikan aneksasi untuk Krimea.

Kala itu sebanyak 100 suara memutuskan untuk mendukung resolusi, sementara 11 lainnya menentang dan 58 abstain.***

 

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler