Joe Biden Kunjungi Israel dan Palestina, Aktivis: Presiden Biden Tidak Mendorong Perubahan Nyata

14 Juli 2022, 12:29 WIB
Presiden Joe Biden Lakukan Kunjungan ke Israel dan Palestina/Instagram @joebiden / /

ZONABANTEN.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dilaporkan telah tiba di Israel pada Rabu, 13 Juli 2022 dalam agenda tur pertamanya ke wilayah tersebut sejak menjabat pada 2021.

Dikutip ZONABANTEN.com dari Al Jazeera, Joe Biden bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken akan melakukan kunjungan selama empat hari ke Israel dan wilayah Palestina yang diduduki dan akan berakhir di Arab Saudi.

Setibanya Presiden Amerika Serikat tersebut di Israel, dia bertemu dengan para pemimpin Israel, termasuk Perdana Menteri, Yair Lapid dan pemimpin oposisi, Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: 10 Tips Bahagia Setiap Hari dari Ustadz Abdul Somad, Lakukan Rutin Dijamin Hidup Lebih Happy

Kemudian pada Jumat, 15 Juli 2022 mendatang, Biden juga akan melakukan kunjungan ke Yerusalem Timur dan Betlehem untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas.

Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa Biden akan berkonsultasi dengan Otoritas Palestina dan untuk menegaskan kembali dukungan kuatnya untuk solusi dua negara, dengan ukuran keamanan, kebebasan, dan kesempatan yang sama bagi rakyat Palestina.

Sementara itu, warga Palestina mengklaim kunjungan Biden ke Israel dan Palestina merupakan upaya untuk ‘mempertahankan apartheid’.

Seorang analis dan mantan penasihat hukum tim perunding Palestina, Diana Buttu dalam wawancaranya bersama Al Jazeera mengatakan, Biden tidak datang untuk orang Palestina.

Baca Juga: 8 Ada Sambut Hari Jumat untuk Umat Muslim, Lakukan Hal-hal Ini yang Dianjurkan Rasulullah SAW

“Dia (Biden) tidak datang ke sini untuk orang Palestina, dia tidak peduli dengan orang Palestina,” kata Buttu.

“Dia tidak melakukan apa pun untuk menghentikan permukiman Israel, sementara penghancuran rumah meningkat sejak dia menjabat, dan dia tidak menghentikan pembunuhan (orang Palestina) yang terjadi hampir setiap hari,” sambungnya.

“Sudah menjadi fitur kebijakan AS – mendahului (mantan presiden AS) Trump dan Biden – untuk melakukan apa pun yang diinginkan Israel,” lanjut Buttu.

Di samping itu, Buttu juga mengatakan bahwa Joe Biden tidak berbeda jauh dengan Donald Trump.

“Perbedaannya adalah Biden melakukan hal yang sama dengan menutup mata secara efektif, daripada kebijakan Trump yang merangkul ilegalitas Israel,” terang Buttu.

Baca Juga: 6 Resep Madu Sebagai Obat Herbal Ala dr Zaidul Akbar, Bisa Sembuhkan Beragam Penyakit

“Orang-orang memiliki pengertian yang salah bahwa AS adalah broker yang jujur atau broker yang tidak jujur,” lanjut Buttu.

“AS bukan hanya enabler, itu adalah mitra Israel dalam semua ini,” tutupnya.

Pernyataan dari Diana Buttu itu pun didukung oleh Fadi Quran, seorang aktivis politik dan sosial yang berbasis di Ramallah.

Quran mengatakan bahwa Presiden, Joe Biden tidak mendorong perubahan nyata atas pendudukan Israel terhadap Palestina.

“Presiden Biden tidak mendorong perubahan nyata, dia membantu mempertahankan status quo apartheid,” ujarnya.

“Mendorong perubahan berarti membantu meminta pertanggungjawaban penjahat perang Israel di Pengadilan Kriminal Internasional, mengakhiri penjualan senjata yang digunakan untuk melakukan kejahatan perang, dan memaksa Israel menghentikan pencuriannya atas tanah Palestina,” tegas Quran.

Baca Juga: Resmi! Chelsea Datangkan Sterling dari Manchester City

“Presiden Biden tidak melakukan hal di atas,” kata Quran merujuk pada rencana kunjungan Biden ke Arab Saudi dan ekspresi upayanya untuk mendorong normalisasi antara Israel dan dunia Arab.***

 

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler